Kronologi Balita Tewas Tersiram Minyak Panas di Yogyakarta
![Kronologi Balita Tewas Tersiram Minyak Panas di Yogyakarta Berikut kronologi balita (Z) meninggal setelah sempat dirawat di RS akibat tersiram minyak panas penjual gorengan di dekat Pasar Legi Kotagede, Yogyakarta.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2015/02/25/4084e7ad-9813-496b-92ff-8dc412c90f71_169.jpg?w=650&q=90)
Seorang balita berinisial Z (3 tahun) meninggal dunia setelah sempat dirawat di RSUP Sardjito, Sleman, akibat tersiram minyak panas penjual gorengan di dekat Pasar Legi Kotagede, Yogyakarta.
Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Banu Hermawan mengatakan Z meninggal pada Sabtu (15/6) malam pukul 23.30 WIB karena mengalami sepsis berat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim bedah plastik yang berkolaborasi dengan tim spesialis pediatric intensive care unit (PICU) disebut telah memberikan upaya medis secara optimal.
"Namun Allah SWT berkehendak lain dan lebih sayang ananda ini. Kami sampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya pasien anak Z," kata Banu dalam keterangannya, Minggu (16/6).
ADVERTISEMENT
Insiden Z tersiram minyak panas penjual gorengan terjadi pada 20 Mei lalu.
Kasi Humas Polresta Yogyakarta, AKP Sujarwo menyebut insiden itu berlangsung sekitar pukul 18.00 WIB.
Sujarwo menuturkan peristiwa bermula ketika Sang balita bersama kedua orang tuanya sedang menunggu di depan sebuah gerobak penjual gorengan. Mereka menunggu di atas sepeda motor.
Balita berusia tiga tahun tersebut terlihat berdiri di dek kendaraan. Ia kemudian menarik tuas gas sepeda motor tanpa sepengetahuan ayahnya.
"Sewaktu membeli gorengan, saat bapaknya mengambil uang di kantong celana untuk membayar gorengan, anaknya memegang gas sepeda motor," beber Sujarwo dalam keterangannya, 21 Mei lalu.
"Pada waktu itu sepeda motor dalam keadaan hidup, sehingga menabrak kompor penggorengan dan minyak dalam penggorengan tersebut mengenai tubuh anak dan bapaknya," ungkapnya.
Imbas kejadian itu, tubuh Z dan ayahnya, ANH (27), tersiram minyak panas. Sang balita menderita luka bakar 64 persen di tubuhnya, sedangkan ANH 11 persen pada bagian tangan dan kaki.
Sujarwo mengatakan Z dan ayahnya langsung ditolong warga usai insiden. Mereka dibawa ke Rumah Sakit Wirosaban untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
Sang balita dan kedua orang tuanya teridentifikasi sebagai warga Potorono, Banguntapan, Bantul.
Peristiwa nahas itu sendiri terekam CCTV dan viral di media sosial. Dalam video, sang balita bersama kedua orang tuanya tampak tengah menunggu di depan gerobak penjual gorengan.
Tiba-tiba motor yang membawa tiga orang itu melaju hingga menabrak kompor dan wajan penjual gorengan. Hanya dalam waktu singkat, muncul api sebelum warga berdatangan menolong mereka.
(blq/chri)Terkini Lainnya
-
Anak Tusuk Ibu Sendiri Pakai Pisau Dapur di Batam Usai Diputus Pacar
-
Pansel Jemput Bola Dorong Kandidat Ikut Seleksi Capim & Dewas KPK
-
Airlangga Yakin Menang Aklamasi Jadi Ketum Golkar 2024-2029
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Ucap Belasungkawa Atas Wafatnya Tanri Abeng
-
VIDEO: Serangan Keji Israel di Kamp Pengungsi Al-Shati Gaza Palestina
-
AS Bantah Klaim Houthi Serang Kapal Induknya
-
Kunci Kinerja Positif Pertamina 2023, Digitalisasi & Riset Teknologi
-
Kontribusi Desa Energi Berdikari Binaan Pertamina Dalam Menekan Emisi
-
Italia Ogah Kepeleset, Haram Cuma Seri Lawan Kroasia
-
Marquez Sat-set Sepakati Kontrak, Bos Ducati Terkesan
-
Pujian Setinggi Langit Pelatih Portugal untuk Pepe Si Bek Gaek Buas
-
10 Hewan Cerdas di Dunia, Pecahkan Teka-teki Hingga Ingatan Kuat
-
Demam AI, Perusahaan Mana yang Paling Untung?
-
Kominfo Putus Akses Internet Judi Online Kamboja dan Filipina
-
INFOGRAFIS: Tips Rawat Electric Starter Andalan Motor Non Kick Starter
-
Mulai 1 Juni 2025 Nyetir di Negara ASEAN Tak Perlu SIM Internasional
-
Ciri-ciri Oli Mobil Palsu
-
Review Film: My Boo
-
Sinopsis Men in Black: International, Bioskop Trans TV 23 Juni 2024
-
Kenapa Upin & Ipin Digambarkan Botak?
-
Ortu Wajib Catat, Ini Cara Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak
-
VIDEO: Warga Brasil Beryoga di Pantai Rayakan Hari Yoga Internasional
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso