yoldash.net

Marzuki Mustamar Masuk Radar PKB di Pilgub Jatim Lawan Khofifah

Sekretaris DPW PKB Jatim Anik Maslachah menyebut Marzuki Mustamar sudah melekat dan dicintai masyarakat meski sudah tidak lagi memimpin PWNU Jatim.
Mantan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Marzuki Mustamar masuk radar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk diusung di Pilgub Jawa Timur 2024. (CNN Indonesia/ Farid)

Jakarta, Indonesia --

Mantan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Marzuki Mustamar masuk radar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk diusung di Pilgub Jawa Timur 2024.

Sekretaris DPW PKB Jatim Anik Maslachah mengatakan hasil survei Accurate Research And Consulting Indonesia (ARCI) yang menempatkan nama Marzuki pada daftar kandidat calon gubernur Jatim membuka peluang partainya mengusung yang bersangkutan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan hasil survei itu ada peluang besar untuk Kiai Marzuki [diusung PKB] ya," kata Anik saat dikonfirmasi Indonesia.com, Kamis (16/5).

Dalam simulasi tiga nama, survei Arci menunjukkan elektabilitas Khofifah di angka 49,3 persen. Lalu Kiai Marzuki di angka 20,5 persen, dan Anwar Sadad 17,7 persen. Sementara itu 12,5 persen responden yang belum menentukan.

Anik mengatakan Marzuki memang sudah melekat dan dicintai masyarakat meski sudah tidak lagi memimpin PWNU Jatim secara langsung.

"Kecintaan masyarakat kepada Kiai Marzuki tidak redup, malah menjadi alternatif pilihan masyarakat untuk memimpin Jatim," ujarnya.

Anik berpendapat hal ini menandakan masyarakat menaruh harapan besar agar Kiai Marzuki terus memimpin, tidak hanya pada organisasi kemasyarakatan saja, tapi lebih luas lagi yakni memimpin pemerintahan.

Wakil Ketua DPRD Jatim ini juga menyebut elektabilitas Kiai Marzuki yang berada di posisi dua setelah Khofifah Indar Parawansa itu jadi modal awal yang menjanjikan.

Padahal, kata Anik, selama ini Marzuki bukan sosok politikus, tidak pernah berkoar mencalonkan diri, tidak pernah kampanye, dan bahkan lebih fokus membesarkan pesantren.

"23,7 persen Itu angka yang cukup tinggi dan amat sangat cukup untuk bisa memenangi Pilgub Jatim, mengingat rentang waktu yang sangat cukup, so pasti warga NU akan bersatu, karenanya ini peluang besar bagi PKB untuk mengantar beliau, itupun kalau beliaunya berkenan," katanya.

PKB Jatim pun berharap agar Marzuki berkenan dicalonkan di Pilgub Jatim. Anik mengatakan pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan partai-partai lain untuk membangun koalisi.

"Kami sangat optimistis untuk bisa memenangi pilgub ini mengingat selain elektabilitas awal sudah cukup untuk digas pol, apalagi sudah ada beberapa partai yang siap gabung siapapun yang dicalonkan PKB. Berharap agar beliaunya Kiai Marzuki berkenan," ujarnya.

Meski demikian, Anik mengatakan PKB saat ini tengah membuka desk pendaftaran calon kepala daerah. Untuk Pilgub Jatim sendiri, sudah ada beberapa pihak yang mendaftar, baik dari internal partai maupun eksternal. Namun ia enggan mengungkap siapa nama-nama pendaftar tersebut.

"Kami kan masih proses pendaftaran ya. Sesungguhnya ada yang melakukan pendaftaran, ada dari internal, ada eksternal. Adapun tahap berikutnya adalah tetap kami melakukan pendalaman dari semua pihak," ujarnya.

Sementara Marzuki mengaku belum memiliki niatan untuk maju di kontestasi Pilkada Jatim 2024. Ia masih fokus mengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad dan mengajar di kampus.

"Kalau kami ya enggak ada (niat maju di Pilgub Jatim). Tapi sekali lagi kami enggak memaksa orang (memilihnya dalam survei), kami juga enggak mau melarang orang, kami hidup mati di Jatim," ucap Marzuki di Malang, Kamis (16/5).

Marzuki menilai hasil survei itu adalah bentuk aspirasi masyarakat Jatim. Dia tidak memiliki kontrol atas apapun yang terjadi. Ia juga tak tahu alasan namanya bisa muncul dan elektabilitasnya cukup tinggi di survei itu.

"Kami tidak bisa memaksa warga Jatim, juga tidak ingin berkamuflase untuk warga Jatim, juga tidak bisa menghalangi warga Jatim. Dari dulu karakter kami memberi kebebasan, monggo mau bersuara apa, punya cita-cita apa, mau punya aspirasi kaya apa itu haknya orang Jatim," kata dia.

"Lalu ketika mereka mayoritas punya aspirasi A, kemudian mereka punya cara apa untuk menindaklanjuti aspirasi itu, itu terserah warga Jatim. Tentu mereka juga enggak bodoh kan," ujarnya.

Pilgub Jatim belum memunculkan nama menonjol selain Khofifah Indarparawansa. Khofifah hampir dipastikan bakal diusung oleh sejumlah partai seperti Golkar dan Gerindra.

(rzr/fra)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat