Cerita Tukang Martabak yang Diduga 'Dipalak' Petugas Dishub Medan
![Cerita Tukang Martabak yang Diduga 'Dipalak' Petugas Dishub Medan Pasutri yang menjadi pedagang martabak 'viral dipalak petugas Dishub Medan' bercerita momen saat mereka dimintai martabak gratis oleh petugas via jukir.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2024/03/31/martabak-har-kuliner-palembang-1_169.jpeg?w=650&q=90)
Beberapa waktu terakhir viral sebuah video keributan yang diduga karena seorang pedagang martabak 'dipalak' petugas Dishub Kota Medan, Sumatera Utara.
Kadishub Kota Medan Iswar Lubis membantah narasi anak buahnya mengeluarkan surat larangan berjualan kepada pedagang karena tak diberi martabak oleh pedagang tersebut. Dia mengklaim kronologi yang disampaikan di dalam video itu tidak benar. Iswar menyatakan petugas yang bersangkutan sedang menertibkan kendaraan yang parkir di atas trotoar.
"Kita sudah langsung tindak lanjuti, memanggil yang bersangkutan dan berdasarkan keterangan bahwa itu sama sekali tidak benar," kata Iswar dilansir detikSumut, Rabu (15/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini anggota Dishub Medan yang terekam dalam video itu telah melapor ke Polrestabes Medan. Ia berharap penegak hukum bisa memproses kasus yang dinilai mencemarkan nama baik Dishub Medan.
Amen (46) dan Siska (49)--pasutri yang merupakan pedagang martabak terkait--pun buka suara soal video viral itu.
ADVERTISEMENT
Amen mengatakan peristiwa itu terjadi pada Senin (12/5) sekira pukul 21.30 WIB. Saat itu Amen bersama istrinya seperti biasa berjualan martabak Bangka di Jalan Gajah Mada, Kota Medan.
"Waktu itu karena sedang sakit, saya memilih tidur di mobil, posisi mobil berada di trotoar jalan dekat warung martabak kami. Lalu saya melihat di Simpang Jalan Majapahit, anggota Dishub ada 7 atau 6 motor parkir. Kemudian ada salah seorang jukir (juru parkir) mondar mandir ke situ, apa yang dibicarakan saya tidak tahu," kata Amen di lokasi jualannya, Rabu (15/5) malam.
![]() |
Tak berapa lama, salah seorang petugas Dishub menghampiri mobilnya lalu menempelkan surat 'larangan parkir di trotoar jalan' di kaca mobilnya.
"Cuma cara dia menempelkan terlalu keras, jadi saya tersentak dalam mobil saya keluar, saya tanya, "Kenapa sikap bapak begitu?". Kata dia [petugas Dishub], 'kalian tidak boleh parkir di sini'. Saya bilang, 'Bapak siapa namanya?'. Kemudian dia buka rompinya dan bilang, 'mau memviralkan? silakan!'," ujar Amen.
Amen lalu terlibat cekcok dengan petugas Dishub Medan tersebut. Dia pun langsung merekam kejadian itu dengan ponselnya.
"Saya record, saya bilang ke dia, 'tolong buka rompi bapak biar saya tahu nama bapak'. Bolak balik saya ngomong. Terus, enggak lama saya bilang, "Bapak kalau sedang tugas, bapak lapar minta saya kasih". Tapi saya enggak ada bilang 'petugas minta lima loyang martabak'. Dalam video itu saya menunjukkan petugas Dishub-nya ada lima orang," ujar Amen.
Amen mengaku sudah berjualan di lokasi itu sejak 2015, dan hanya berdagang di sana setelah aktivitas perkantoran di wilayah sekitar tutup.
"Saya tahu fungsi dan kegunaan trotoar, saya tahu benar. Saya bisa berjualan di trotoar itu karena jam yang saya masukin saat berjualan sudah jam kantor tutup. Jadi lalu lintas pun sudah lancar dan longgar dan tidak mengganggu aktivitas lainnya," ungkapnya.
Permintaan martabak gratis via juru parkir
Sementara itu, Siska menambahkan petugas Dishub Medan diduga meminta martabak bangka tersebut melalui juru parkir (jukir). Itu, kata dia, berdasarkan pengakuan seorang juru parkir yang bolak-balik ke tempat petugas Dishub dan lapaknya berjualan martabak.
"Alurnya pertama ada jukir datengin saya, saya kan lagi menggoreng, terus dia bilang, 'buk, pesan martabak ya buk, untuk Dishub'. Terus saya pikir kalau sudah berhubungan dengan yang kayak gini pasti entah kayak manalah," kata Siska, Rabu malam tadi.
Siska menyebut jukir tersebut mengatakan petugas Dishub Medan tersebut minta martabak gratis.
"Terus saya tanya lagi, 'beli atau minta?' jukirnya balik lagi ke tempat orang itu (Petugas Dishub), enggak lama balik lagi (akhirnya) datang sambil bilang, 'katanya minta (Dishub itu) rupanya buk'. Katanya gitu," ujar Siska.
Spontan kala itu Siska mengaku enggan memberikan martabak itu secara gratis. Penolakan Siska memberikan martabak Bangka gratis itupun disampaikan jukir ke petugas Dishub Medan tersebut.
Tak lama, petugas Dishub Medan berkepala pelontos datang membawa surat larangan berdagang di atas trotoar.
"Saya bilang, 'kalau minta ya enggak dikasih, lah bang'. Saya balik lagi ngomong kayak gitu, sebentar (kemudiaan) Dishub ya langsung datang sama (bawa) surat (enggak boleh berdagang)," akunya.
[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
Permintaan martabak gratis via juru parkir
Pulang dari Qatar, Prabowo Langsung ke Sumbar Salurkan Bantuan Banjir
Bobby Marahi Pengelola Mal Centre Point Nunggak Pajak Rp250 Miliar
Kronologi Pesawat Calon Haji Balik ke Landasan Usai Ada Percikan Api
VIDEO: Detik-detik Pesawat Jemaah Haji Keluarkan Percikan Api
Jokowi Resmikan Bendungan Pamukkulu Takalar Senilai Rp1,83T
Luhut Tanggapi TKN soal Prabowo Tak Bakal Prioritaskan IKN
Luhut Klaim Utang Jatuh Tempo Rp800 T Tak Ganggu Makan Gratis dan IKN
Mentan Pastikan Makan Bergizi Gratis Prabowo Tak Abaikan Peternak