yoldash.net

Jas Kuning Ridwan Kamil Saat Zoom Bikin Gaduh, Golkar Buka Suara

Partai Golkar menyatakan jas kuning yang digunakan Ridwan Kamil saat Zoom meeting dengan siswa SMP Tasikmalaya tidak merepresentasikan partai beringin.
Partai Golkar menyatakan jas kuning yang digunakan Ridwan Kamil saat Zoom meeting dengan siswa SMP Tasikmalaya tidak merepresentasikan partai beringin.Andhika Prasetia/

Jakarta, Indonesia --

Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Tubagus Ace Hasan merespons jas kuning yang dikenakan oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat menggelar panggilan Zoom dengan siswa SMP Tasikmalaya.

Menurut Ace, jas kuning yang dikenakan oleh Kang Emil tidak berlogo partai dan non-intensional untuk merepresentasikan Golkar.

"Saya kira, walaupun Kang Emil pada saat kritik tersebut memakai baju kuning, bajunya enggak ada gambar Golkarnya," ujar Ace saat ditemui di Kantor DPP Golkar Pusat, Kamis (16/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi siapa pun berhak menggunakan baju kuning pada saat beliau memberikan bantuan siswa di Tasikmalaya," jelas Ace.

ADVERTISEMENT

Jas kuning yang dikenakan oleh Kang Emil tersebut telah mengundang polemik usai pemecatan seorang guru di Cirebon bernama Sabil.

Adapun pemecatan Sabil berawal dari komentar yang ia tinggalkan di unggahan Instagram Ridwan Kamil hingga berujung hujatan dari netizen.

"Dalam zoom ini, maneh teh keur (anda itu lagi) jadi gubernur Jabar atau kader partai, atau pribadi?" tulis Sabil, Selasa (14/3).

Komentar itu ia bubuhkan pada unggahan RK saat melakukan zoom bersama sejumlah siswa SMPN 3 Kota Tasikmalaya.

"Ceuk maneh kumaha (menurut kamu gimana?)," jawab RK.

Usai komentarnya dibalas dan disematkan (pinned) RK, Sabil mengaku menerima banyak komentar pedas dari warganet.

RK, lanjut Sabil, menuliskan pesan atau direct message ke instansinya bekerja. "Tidak pantas seorang guru seperti itu," tulis RK dengan melampirkan tangkapan layar komentar Sabil saat itu.

Soal kabar tersebut, Ace memberikan komentar senada dengan RK yang menyayangkan pemecatan Sabil. Ia berharap agar sang guru dapat dibina dan dipulihkan kembali jabatannya.

"Saya kira sikap yang dilakukan Kang Emil - dengan imbauan untuk tidak melakukan pemecatan terhadap guru tersebut - sebaiknya diikuti oleh pihak yayasan yang mana seorang guru itu dinilai telah melanggar etika dan kepatutan sebagai seorang guru," ujar Ace.

"Jadi karena itu, tentu saya pun sebagai orang Golkar, sebagai Ketua DPD Golkar Jabar, mohon kiranya yang bersangkutan tidak dipecat sebagai guru. Tetapi dibina, diperbaiki, dipulihkan kembali," imbuhnya.

(far/gil)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat