yoldash.net

Jakarta, Indonesia --

Media asing menyoroti dukungan partai besar terhadap sejumlah bakal calon gubernur, mulai dari Ridwan Kamil di DKI Jakarta dan Bobby Nasution di Sumatera Utara.

Partai politik besar di Indonesia tengah menyiapkan kandidat-kandidatnya untuk pemilihan kepala daerah (pilkada) November mendatang.

Dua partai besar, Golkar dan Gerindra, disebut akan mendukung mantan gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk menjadi gubernur Jakarta. Hal ini disampaikan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan pada Rabu (10/4).

Ridwan, yang akrab disapa Kang Emil, dipandang sebagai bintang yang sedang naik daun di dunia politik Indonesia mengacu kinerjanya kala menjabat sebagai gubernur Jawa Barat dan walikota Bandung.

Lihat Juga : Kematian Anak Tak Ubah Posisi Pemimpin Hamas soal Gencatan Senjata

Dikutip dari Channel News Asia, jabatan gubernur Jakarta adalah salah satu posisi politik lokal yang paling menonjol dan dapat menjadi batu loncatan untuk mencalonkan diri sebagai presiden.

Selain Emil, Golkar juga mempertimbangkan dua kandidat lain untuk mencalonkan diri sebagai gubernur Jakarta, yakni Ahmed Zaki Iskandar, yang saat ini menjabat sebagai Bupati Tangerang, dan pengusaha Erwin Aksa, yang merupakan keponakan mantan wakil presiden Jusuf Kalla.

Kursi gubernur Jakarta saat ini diduduki Pj Gubernur Heru Budi Hartono, yang merupakan mantan kepala sekretariat kepresidenan Presiden Joko Widodo.

Heru telah memegang jabatan tersebut sejak Oktober 2022 ketika masa jabatan Anies Baswedan berakhir.

Lihat Juga : AS Janji Tetap Bela Israel dari Iran Walau Biden Kritik Netanyahu

Anies sendiri menjadi salah satu dari tiga kandidat presiden dalam pemilihan umum Februari lalu, yang dimenangkan oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan lebih dari 58 persen suara.

Selain Emil, menantu Jokowi yang saat ini menjabat sebagai walikota Medan, Bobby Nasution, mengonfirmasi dirinya akan mencalonkan diri sebagai gubernur Sumatra Utara dalam pemilihan gubernur. Dirinya akan maju sebagai calon dari Partai Golkar.

Partai Golkar sendiri berada di posisi kedua dalam pemilihan legislatif Februari lalu, berada satu peringkat di bawah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Bobby sebelumnya adalah anggota PDI-P, tetapi ia dikeluarkan pada November lalu karena mendukung Prabowo dalam pemilihan presiden.

Selain Bobby, hubungan antara Jokowi PDI-P juga telah memburuk sejak putranya, Gibran Rakabuming Raka, memutuskan untuk menjadi wakil Prabowo dalam pilpres.

Para analis politik menyoroti Jokowi yang membutuhkan kendaraan politik baru setelah masa jabatannya sebagai presiden habis pada Oktober.

Pembicaraan bahwa ia mungkin akan bergabung dengan Golkar menguat bulan lalu setelah Airlangga, yang juga menjabat sebagai menteri koordinator bidang perekonomian, mengatakan Golkar memiliki hubungan khusus dengan Jokowi.

(lom/sfr)