yoldash.net

Keluarga Tentara Israel di Gaza Desak Prajurit Setop Perang

Media Israel melaporkan keluarga para tentara IDF ini menyatakan tak lagi mendukung agresi Israel di Gaza.
Keluarga minta tentara Israel segera setop perang. (REUTERS/DYLAN MARTINEZ)

Jakarta, Indonesia --

Keluarga dari ratusan tentara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang berperang di Jalur Gaza mendesak para prajurit menghentikan agresi dan segera kembali ke rumah.

Media Israel, Haaretz, melaporkan keluarga para tentara IDF ini menyatakan tak lagi mendukung agresi Israel di Gaza.

"Kami ingin memberi tahu anak-anak kami yang sedang bertempur bahwa mereka harus menghentikan pertempuran sekarang, meletakkan senjata mereka, dan segera kembali ke rumah," demikian keterangan keluarga tentara IDF dalam sebuah surat terbuka yang ditujukan kepada Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dan Kepala Staf Angkatan Darat Herzi Halevi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam surat itu, para keluarga juga melayangkan kritik terhadap keputusan Knesset pada Senin (10/6) yang akan menyetujui rancangan undang-undang (RUU) yang membebaskan pria Ultra-Ortodoks dari wajib militer.

"Kami tidak menyangka bahwa undang-undang semacam ini akan diloloskan sementara prajurit pemberani kami mempertaruhkan nyawa di medan perang," tulis mereka.

RUU itu lolos usai mengantongi 63 suara dukungan di Knesset. Knesset memiliki total 120 kursi.

Kini RUU tersebut akan diserahkan ke Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan untuk dipersiapkan dalam pembacaan kedua dan ketiga sebelum akhirnya menjadi undang-undang.

Jika RUU ini disetujui, usia wajib militer bagi orang Yahudi Ultra-Ortodoks akan berubah dari 26 menjadi 21. Tak ada pula desakan berarti bagi mereka untuk mengikuti wajib militer ke tingkat selanjutnya.

Agresi Israel di Jalur Gaza hingga kini telah menewaskan lebih dari 37.100 orang. Mayoritas korban ialah anak-anak dan perempuan.

Israel tak henti-henti menghadapi kecaman internasional karena kerap menghabisi nyawa warga sipil tak berdosa.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) akhirnya mengadopsi resolusi gagasan Amerika Serikat yang mendesak gencatan senjata di Jalur Gaza. Resolusi itu didukung oleh 14 negara yang, sementara Rusia memilih abstain.

Resolusi ini berisi tiga fase untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata komprehensif guna mengakhiri perang di Gaza.

Fase pertama mengenai gencatan senjata segera, pembebasan para sandera, pengembalian jenazah, hingga penarikan pasukan Israel dari daerah berpenduduk di Gaza.

Fase kedua yaitu mengakhiri permusuhan secara permanen dengan imbalan pembebasan seluruh sandera serta penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza.

Fase ketiga mencakup rekonstruksi Gaza secara besar-besaran dalam beberapa tahun.

(blq/bac)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat