yoldash.net

Israel Sebut Hamas Tolak Pembebasan Sandera dalam Gencatan Senjata

Hamas telah menanggapi usulan gencatan senjata dengan Israel di Jalur Gaza. Meski demikian, tentara Israel menyebut respons Hamas sebagai penolakan.
Israel sebut Hamas menolak poin pembebasan sandera dalam resolusi gencatan senjata yang diusulkan AS. (AFP/EYAD BABA)

Jakarta, Indonesia --

Kelompok milisi Hamas secara resmi telah menanggapi usulan gencatan senjata dengan Israel di Jalur Gaza. Meski demikian tentara Israel menyebut respons Hamas sebagai penolakan, terutama soal pembebasan sandera.

Mesir dan Qatar mengatakan mereka telah menerima tanggapan Hamas terhadap proposal yang digariskan oleh Presiden AS Joe Biden pada 31 Mei, tetapi mereka
tidak membeberkan isinya.

Pejabat Hamas, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan kepada Reuters dengan menegaskan kembali pendiriannya bahwa gencatan senjata harus dilakukan mengarah pada berakhirnya permusuhan di Gaza secara permanen, penarikan pasukan Israel, rekonstruksi daerah kantong Palestina, dan pembebasan tahanan Palestina di Israel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami menegaskan kembali pendirian kami sebelumnya. Saya yakin tidak ada kesenjangan besar. Bolanya sekarang berada di halaman Israel."

Sementara itu, mengutip CNN, Hamas telah menyampaikan tanggapannya kepada mediator Qatar, dengan mengusulkan amandemen terhadap proposal Israel, termasuk batas waktu untuk gencatan senjata permanen dan penarikan penuh Israel dari Gaza.

Pembicaraan diperkirakan akan dilanjutkan melalui mediator Qatar dan Mesir yang berkoordinasi dengan Amerika Serikat untuk melihat apakah kesepakatan dapat dicapai, tambah sumber itu.

Namun sebagai gambaran potensial mengenai pandangan Israel terhadap usulan amandemen tersebut, seorang pejabat Israel yang berbicara kepada analis CNN, Barak Ravid, menggambarkan tanggapan Hamas terhadap kesepakatan awal sebagai sebuah penolakan.

"Israel menerima tanggapan Hamas. Hamas menolak proposal kesepakatan penyanderaan, yang disampaikan oleh Presiden Biden dalam pidatonya," kata sumber tersebut menurut postingan Ravid di X.

Hal ini menyusul pemungutan suara Dewan Keamanan PBB pada hari Senin yang menyetujui resolusi yang didukung AS yang menyerukan gencatan senjata dan menyusun rencana untuk mengakhiri perang.

Kesepakatan perdamaian tiga tahap yang komprehensif, yang menetapkan kondisi yang dimaksudkan untuk membebaskan semua sandera yang tersisa, sebagai imbalan atas gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan Israel, pertama kali ditetapkan oleh Presiden AS Joe Biden pada 31 Mei.

Resolusi Dewan Keamanan mengatakan Israel telah menerima rencana tersebut, dan para pejabat AS telah berulang kali menekankan bahwa Israel telah menyetujui proposal tersebut - meskipun ada komentar publik yang keras dari Netanyahu.

Sebuah pernyataan Israel pada hari Selasa mengindikasikan bahwa mereka siap untuk secara resmi menandatangani rencana gencatan senjata saat ini di Gaza, sambil pada saat yang sama mempertahankan kebebasan untuk terus berperang.

(pua/bac)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat