yoldash.net

Korsel Waspada, Korut Mau Kirim Balon Isi Tinja 100 Kali Lebih Banyak

Korut disebut bakal membalas Korsel dengan mengirim balon isi sampah dengan jumlah 100 kali lebih banyak pada Minggu (9/6).
Korut disebut bakal kirim lagi balon propaganda isi sampah hingga tinja ke perbatasan Korsel. Foto: via REUTERS/YONHAP NEWS AGENCY

Jakarta, Indonesia --

Korea Selatan tengah mewaspadai kemungkinan Korea Utara akan kembali mengirimkan balon propaganda isi sampah dan tinja 100 kali lipat lebih banyak pada Minggu (9/6) esok.

Dilansir AFP, juru bicara militer Korsel mengaku tengah "memantau secara ketat dengan kewaspadaan", karena kemungkinan akan ada lebih banyak balon sampah yang dikirimkan ke perbatasan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam dua pekan terakhir, Korut mengirimkan lebih dari 700 balon isi tinja dan sampah ke Korsel. Korut menyebut hal itu sebagai respons atas balon propaganda anti-Pyongyang yang dikirim oleh aktivis dan pembelot di Korsel.

Setelah beberapa kali mengirim balon isi sampah, Korut mengatakan akan menghentikan pengiriman balon itu untuk sementara waktu.

ADVERTISEMENT

Namun beberapa hari kemudian, sebuah kelompok aktivis Korsel yang disebut "Pejuang Pembebasan Korea Utara" melakukan aksi balasan dengan mengirim 10 balon isi musik K-pop, drama Korea, dan 200 ribu selebaran menentang Kim jong Un.

Hal ini ditanggapi Korut dengan mengatakan akan membalas dengan "kertas bekas dan sampah" yang jumlahnya seratus kali lipat lebih banyak ke Korsel.

Akibat aksi saling balas ini, awal pekan ini Korsel menegaskan akan menangguhkan perjanjian militer 2018 sepenuhnya dengan Korut. Perjanjian itu padahal dimaksudkan untuk mengurangi ketegangan kedua negara.

Aktivis di Korsel memang telah lama mengirimkan balon propaganda ke Korut, berisi selebaran anti-Pyongyang, uang tunai, beras, hingga USB isi serial TV Korsel.

"Kami hanya melakukan apa yang telah kami lakukan sejak lama, untuk membantu warga Korut yang kelaparan," kata pemimpin kelompok aktivis itu, Park Jung Oh.

Hal ini membuat Korut marah, karena pemerintah Kim Jong Un sangat sensitif akan akses masyarakatnya terhadap budaya pop Korsel.



(dan/dna)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat