yoldash.net

Hamas Disebut Akan Ubah Taktik Serang Pasukan Israel, Ada Apa?

Hamas disebut bakal ubah strategi hadapi Israel di Gaza, pakai bom rakitan buat serang musuh.
Milisi Hamas disebut akan mengubah taktiknya dalam menghadapi pasukan Israel di Gaza. Foto: AFP/-

Jakarta, Indonesia --

Kelompok Hamas Palestina disebut bakal mengubah taktik untuk menyerang pasukan militer Israel di Jalur Gaza.

Sejumlah pejabat Amerika Serikat dan Israel mengatakan kepada Reuters bahwa Hamas saat ini menghindari pertempuran-pertempuran kecil di sekitar kota selatan Gaza, Rafah.

Sebaliknya, mereka kini melancarkan strategi lain yakni menyergap dan melempar bom rakitan ke target-target yang seringkali berada di belakang musuh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada bulan-bulan sebelumnya, Hamas akan mencegat, menyerang, dan menembaki prajurit Israel segera setelah mereka memasuki teritori Israel," kata penduduk Gaza, Wissam Ibrahim, seperti dikutip Al Arabiya.

"Namun sekarang, ada pergantian taktik dalam operasi mereka. Mereka menunggu Israel mengerahkan pasukan, dan mulai melancarkan penyergapan dan serangan," ucap dia.

ADVERTISEMENT

Sejumlah pejabat AS juga mengatakan taktik semacam itu bakal mempertahankan upaya pemberontakan Hamas selama berbulan-bulan mendatang.

Hal itu juga dibantu dengan penyelundupan senjata ke Gaza via terowongan serta dari persenjataan yang berhasil dirampas dari pasukan Zionis.

Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Peter Lerner, mengatakan pihaknya masih berada jauh di atas Hamas terlepas dari segala taktik mereka melawan IDF.

Lerner berujar Hamas saat ini telah kehilangan banyak anggotanya imbas berperang dengan Israel. Sementara Israel hanya kehilangan sekitar 300 prajurit.

Dia pun menyebut pasukan militer saat ini sedang beradaptasi dengan perubahan taktik perang Hamas.

Meski begitu, ia menegaskan bahwa IDF tak akan bisa melenyapkan seluruh anggota Hamas maupun menghancurkan terowongan mereka. Tujuan Israel yaitu menghancurkan Hamas dari posisinya di Gaza.

"Tidak pernah ada tujuan untuk membunuh setiap anggota Hamas di lapangan. Itu bukan tujuan yang realistis," ujar dia.

"[Namun] menghancurkan Hamas sebagai otoritas pemerintahan merupakan tujuan militer yang dapat dicapai dan objektif," lanjut Lerner.

Menurut pejabat senior AS, Hamas diperkirakan telah kehilangan 9.000-12.000 pejuang buntut agresi Israel. Sementara Israel hanya sekitar 300 prajurit.

Perubahan taktik dan memanasnya situasi di Gaza terjadi kala negosiasi gencatan senjata antara kelompok itu dengan Israel, belum menemukan kesepakatan. 



Terbaru, Presiden AS Joe Biden mengusulkan proposal damai tiga tahap, yang kini tengah didiskusikan oleh masing-masing pihak.

Sejauh ini, kelompok Hamas menuntut agar kesepakatan gencatan senjata ini termasuk penarikan pasukan AS dari Gaza dan penghentian permusuhan secara permanen.

(blq/dna)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat