yoldash.net

Pejabat AS Ragu Netanyahu Bisa Menang Telak dan Musnahkan Hamas

Pejabat top Amerika Serikat ragu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bisa mengalahkan Hamas dan mencapai kemenangan total di Gaza.
PM Israel Benjamin Netanyahu diragukan pejabat AS bakal hapus Hamas. (AFP/Ronen Zvulun)

Jakarta, Indonesia --

Pejabat top Amerika Serikat ragu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bisa mengalahkan Hamas dan mencapai kemenangan total di Gaza.

Wakil Menteri Luar Negeri AS Kurt Campbell mengatakan Netanyahu hanya menyampaikan gagasan tanpa solusi nyata.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Campbell juga menyebut AS tak melihat tanda-tanda kemungkinan Israel mengalahkan Hamas.

"Terkadang, saat kami mendengar dengan seksama para pemimpin Israel, mereka kebanyakan berbicara soal gagasan kemenangan besar di medan perang, kemenangan total," ujar dia.

Campbell lalu berkata, "Saya rasa kami tak percaya ini [kemenangan total] mungkin atau kemungkinan terjadi."

Wamenlu AS itu lalu membandingkan kondisi di Gaza dengan insiden 11 September (9/11).

Pekan lalu, pasukan Israel mengusir warga yang mengungsi di Rafah sebelum mereka menginvasi. Jauh sebelum ini, warga Gaza juga sudah beberapa kali terusir karena serangan Israel.

Mereka terpaksa mengungsi ke tempat tinggal yang kemungkinan tak diserang Israel.

"Ini sangat mirip dengan situasi yang kami alami setelah 9/11, yang mana, usai penduduk sipil dipindah dan banyak kekerasan, pemberontakan terus berlanjut," ujar Campbell.

Dia lalu menganjurkan perlu lebih banyak solusi politik untuk mengatasi konflik di Gaza.

"Apa yang berbeda dari masa lalu dalam hal ini, banyak negara ingin bergerak menuju solusi politik yang lebih menghormati hak-hak warga Palestina," ujar Campbell.

Komentar Campbell muncul saat hubungan Israel dan AS renggang belakangan ini.

AS sempat mewanti-wanti Israel untuk tak melanjutkan serangan militer besar-besar di Rafah. Namun, pasukan Zionis masih menggempur wilayah itu.

Invasi Israel di Rafah terjadi di tengah agresi mereka di Gaza sejak Oktober 2023. Imbas agresi ini, nyaris 35.000 warga di Palestina meninggal.

(isa/bac)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat