yoldash.net

AS Nilai Putin Sudah Putus Asa soal Ukraina usai Rusia Copot Menhan

Amerika Serikat menilai Presiden Rusia Vladimir Putin mulai putus asa dengan invasi di Ukraina karena mengganti menteri pertahanannya.
Amerika Serikat menilai Presiden Rusia Vladimir Putin mulai putus asa dengan invasi di Ukraina karena mengganti menteri pertahanannya. (via REUTERS/Mikhail Metzel)

Jakarta, Indonesia --

Amerika Serikat menilai Presiden Rusia Vladimir Putin mulai putus asa dengan invasi di Ukraina karena mengganti menteri pertahanannya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Vedant Patel mengatakan pergantian menhan Rusia mengindikasikan bahwa Rusia tak lagi mampu menanggung tingginya biaya invasi ke Ukraina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penilaian kami adalah ini merupakan indikasi keputusasaan Putin untuk mempertahankan agresinya terhadap Ukraina, karena menjadi penguras besar ekonomi Rusia dan menyebabkan kerugian besar untuk pasukan Rusia, yang diperkirakan mencapai 315.000 korban," kata Patel kepada wartawan, seperti dikutip AFP, Senin (13/5).

Patel melanjutkan invasi Rusia di Ukraina telah menyebabkan banyak keluarga menderita. Menurut dia, Putin bisa kapan saja mengakhiri invasi ini karena ia yang memulainya.

"Rusia memulai perang tak beralasan ini melawan Ukraina. Putin bisa mengakhirinya kapan saja dengan menarik pasukannya dari Ukraina," ujarnya.

Putin mengganti menteri pertahanannya dari Sergei Shoigu menjadi Andrei Belousov. Shoigu sudah menjabat posisi itu sejak 2012, sementara Belousov merupakan seorang ekonom.

Pergantian ini terjadi tak lama usai Putin dilantik menjadi presiden untuk periode kelimanya.

Para pengamat pun menduga pergantian menhan Rusia ini merupakan sinyal bahwa perang Rusia-Ukraina akan berlangsung lama.

Pasalnya, Belousov merupakan orang yang tepat apabila Rusia ingin meningkatkan efektivitas produksi senjata dan memenuhi kebutuhan militer secara optimal.

Apalagi, setelah Wakil Menteri Pertahanan Shoigu, Timur Ivanov, ditangkap bulan lalu atas tuduhan menerima suap senilai nyaris 11 juta dolar atau setara Rp176 miliar.

(blq/rds)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat