yoldash.net

Universitas Columbia Kerahkan Polisi, Usir Paksa Pedemo Pro-Palestina

Polisi mengusir sekitar 30-40 pedemo pro-Palestina dari Aula Hamilton Universitas Columbia, setelah gedung tersebut diduduki sejak Selasa (30/4) pagi.
Polisi mengusir sekitar 30-40 pedemo pro-Palestina dari Aula Hamilton Universitas Columbia, setelah gedung tersebut diduduki sejak Selasa (30/4) pagi. (REUTERS/David Dee Delgado)

Jakarta, Indonesia --

Polisi mengusir sekitar 30-40 orang pedemo pro-Palestina dari dalam Aula Hamilton Universitas Columbia, New York, Amerika Serikat, setelah gedung tersebut diduduki sejak Selasa (30/4) pagi.

Ratusan petugas NYPD (kepolisian New York) bertindak setelah rektor sekolah mengatakan tidak ada cara lain untuk memastikan keselamatan dan memulihkan ketertiban di kampus.

Dilansir dari AP News, polisi yang mengenakan helm dan tameng anti huru hara memanjat melalui jendela untuk memasuki gedung yang diduduki.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa pengunjuk rasa kemudian ditahan dan dibawa meninggalkan kampus menggunakan bus.

Lewat pernyataan yang dikeluarkan setelah polisi memasuki kampus, universitas mengatakan meminta bantuan NYPD adalahh upaya terakhir.

ADVERTISEMENT

Kepolisian sebelumnya juga mengatakan mereka tidak akan memasuki kampus tanpa permintaan perguruan tinggi, atau sedang tidak terjadi keadaan darurat. 

"Setelah Universitas mengetahui dalam semalam bahwa Aula Hamilton telah diduduki, dirusak, dan diblokade, kami tidak punya pilihan lain," kata pernyataan sekolah tersebut, dilansir dari AP News, Rabu (1/5).


Menurut pihak universitas, personel keamanan sekolah telah dipaksa keluar dari gedung dan seorang pekerja fasilitas diancam.

"Keputusan untuk menghubungi NYPD adalah untuk merespons tindakan para pengunjuk rasa, bukan untuk menentang alasan yang mereka perjuangkan. Kami tegaskan bahwa kehidupan kampus tidak bisa terus menerus diganggu oleh pengunjuk rasa yang melanggar aturan dan hukum," tulis pernyataan kampus.

Sebelumnya, Universitas Columbia juga mengancam mahasiswa yang menduduki gedung kampus dalam aksi pro-Palestina, bakal dikeluarkan dari program akademik.

"Mahasiswa yang menempati gedung kampus akan dikeluarkan," kata juru bicara kampus Ben Chang seperti diberitakan AFP.

Ia mengatakan kampus telah memberikan pedemo kesempatan untuk meninggalkan gedung secara damai dan menyelesaikan semester mereka.

Namun, banyak dari pedemo tak setuju hal itu sehingga mereka diskors sejak Senin (29/4).

Mahasiswa yang demo dilarang masuk ke semua ruang akademis dan rekreasi. Mereka hanya diperbolehkan masuk tempat tinggal. Bagi mahasiswa senior, mereka tidak memenuhi syarat kelulusan.

(AP News/vws)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat