Kenapa Israel Bisa Kecolongan Diserang Hamas?
![Kenapa Israel Bisa Kecolongan Diserang Hamas? Mantan kepala Badan Intelijen, Mossad, Efrain Halevy, mengatakan Israel kecolongan dengan serangan Hamas.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2023/10/07/hamas-palestina-serang-israel-2_169.jpeg?w=650&q=90)
Mantan kepala Badan Intelijen, Mossad, Efrain Halevy, mengatakan Israel kecolongan dengan serangan Hamas.
"Kami tak mendapat peringatan apa pun, dan sungguh mengejutkan bahwa perang pecah hari ini," kata Halevy, dikutip CNN.
Halevy juga mengaku jumlah roket yang ditembakkan milisi Palestina berada di skala yang "belum pernah terjadi sebelumnya." Ia juga menyebut ini kali pertama serangan Hamas menembus jauh ke wilayah Israel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama ini, sangat jarang milisi Palestina masuk ke Israel dari Gaza karena ditutup dan diawasi secara ketat oleh pasukan Israel.
Mengapa Israel bisa kecolongan diserang Hamas?
ADVERTISEMENT
Wakil pejabat Intelijen nasional Amerika Serikat untuk Timur Tengah, Jonathan Panikoff, menyebut serangan ini sebagai kegagalan intelijen.
"Ini adalah kegagalan intelijen, tak mungkin terjadi sebaliknya. Ini adalah kegagalan keamanan, merusak hal yang selama ini dianggap sebagai pendekatan berlapis yang agresif," kata Panikoff ke Reuters.
Mantan Kepala Dewan Keamanan Nasional Israel Giora Eiland juga menyatakan hal serupa. Ia bahkan membandingkan insiden ini dengan Perang Yom Kippur 1973.
Perang Yom Kippur terjadi pada 6-26 Oktober 1973. Perang ini melibatkan Israel dan negara Arab yang dipimpin Suriah serta Mesir. Ketika itu, Israel terkejut dengan serangan mendadak Suriah dan Mesir.
Sehari setelah peringatan 50 tahun perang itu, militer Israel kembali terkejut dengan serangan mendadak dari Hamas.
"Kelihatannya sangat mirip dengan apa yang terjadi pada waktu itu," kata Elland kepada awak media, dikutip Reuters.
Ia kemudian berujar, "Seperti yang kita lihat, Israel benar-benar terkejut dengan serangan yang terkoordinasi dengan sangat baik."
Menanggapi serangan Hamas, seorang juru bicara militer mengatakan akan ada diskusi mengenai persiapan intelijen "di masa mendatang." Namun, untuk saat ini fokus mereka adalah pertempuran.
"Kami akan membicarakan hal itu ketika kami perlu membicarakannya," kata dia.
Belakangan, Gaza memanas usai pasukan Israel dan Hamas saling serang sejak pekan lalu.
Hamas menyerang Israel pada Sabtu. Mereka mengklaim tujuan serangan ini untuk mengakhiri pendudukan terakhir di bumi.
Pasukan Israel lalu membalas dengan melancarkan Operasi Pedang Besi yang diklaim untuk menargetkan infrastruktur Hamas di Jalur Gaza.
Serangan kedua pihak ini berlanjut hingga Minggu malam. Imbas perang Hamas-Israel, korban tewas di Palestina mencapai 413 orang. Sementara itu, korban tewas di Israel disebut mencapai 700 orang.
(isa/bac)Terkini Lainnya
Joe Biden soal Dukungan ke Israel: Kuat dan Tak Tergoyahkan
Perang dengan Hamas, Joe Biden Bakal Kerahkan Bantuan ke Israel
Azerbaijan Disebut Pukul Mundur Armenia Pakai Drone Israel
AS Pede Saudi-Israel Sedang Bergerak Menuju Normalisasi Hubungan
Liga Arab Sepakat Boikot Perusahaan Israel dan Sekutu
Bikin Israel Ketar-ketir, Apa Itu Virus West Nile?
Di Glastonbury, Coldplay Ajak Fan Kirim Cinta ke Israel dan Palestina
Viral Mobil Patroli Lindas Bendera Israel di Jateng, Polisi Buka Suara