Ahli NATO Wanti-wanti Kemungkinan Perang Nuklir Gegara Rusia
![Ahli NATO Wanti-wanti Kemungkinan Perang Nuklir Gegara Rusia Aliansi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) merilis analisis berisikan imbauan untuk siaga terhadap kemungkinan perang nuklir pecah akibat salah perhitungan Rusia.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2022/03/19/rudal-hipersonik-rusia-jenis-avangard_169.jpeg?w=650&q=90)
Situs Aliansi Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) merilis artikel analisis berisikan imbauan untuk siaga terhadap kemungkinan perang nuklir pecah akibat salah perhitungan Rusia.
Artikel itu ditulis eks penasihat utama pertahanan nuklir dan rudal di Kepala Staf Gabungan, Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon), Gregory Weaver, dengan judul " Desakan untuk Mempertahankan Pencegahan Nuklir (Nuclear Deterrence) NATO" pada 29 September lalu.
Dalam kajian strategis dan pertahanan, nuclear deterrence merupakan sebuah teori atau strategi di mana negara menganggap memiliki senjata nuklir akan mencegah negara musuh berani menyerang mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, dalam artikel analisis NATO ini, Weaver menilai para pemimpin NATO harus menyadari bahwa keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menginvasi Ukraina menunjukkan kecenderungan yang tinggi untuk mengambil risiko dan melakukan kesalahan perhitungan dalam menjalankan strategi perang.
"Kombinasi antara pengambilan risiko dan kesalahan perhitungan ini sangat meresahkan, terutama jika dibarengi dengan ancaman eskalasi nuklir yang berulang kali dilakukan Rusia," kata Weaver dalam tulisannya itu.
ADVERTISEMENT
Kedua, Weaver menuturkan kinerja pasukan Rusia di Ukraina sejauh ini mungkin meningkatkan ketergantungan Rusia pada senjata nuklir.
Sebab, menurut banyak ahli perang, pasukan Rusia di Ukraina masih dalam keadaan "terhimpit" lantaran rencana invasi berjalan lebih lama dari prediksi awal. Beberapa laporan bahkan memperlihatkan kondisi pasukan Rusia yang mulai kewalahan menghadapi perlawanan pertahanan Ukraina yang diluar prediksi awal.
Dengan kondisi ini, Weaver menilai Rusia kemungkinan besar akan menyadari penggunaan senjata nuklir menjadi penting di awal konflik, baik untuk mencari kemenangan atau untuk mencegah kekalahan.
"Ini berarti menerapkan strategi detterence (strategi pertahanan) menghadapi eskalasi nuklir Rusia akan menjadi lebih penting dibandingkan menerapkan strategi mencegah agresi konvensional Rusia," ujar Weaver.
NATO, lanjut dia, harus melengkapi jet tempur dan kapal selam dengan senjata nuklir taktis untuk mencegah serangan taktis Rusia.
"Meyakinkan para pemimpin Rusia bahwa NATO sepenuhnya siap untuk melawan penggunaan nuklir terbatas dengan respons nuklir kita yang efektif secara militer," kata Weaver dalam artikel analisisnya.
Rusia mengizinkan penggunaan senjata nuklir jika terjadi serangan nuklir terhadap wilayah atau infrastrukturnya, atau jika keberadaan negara itu terancam oleh senjata nuklir atau konvensional musuh.
Oleh karena itu, Weaver menilai mencegah penggunaan nuklir Rusia terhadap NATO akan tetap menjadi prioritas yang mendesak bagi aliansi, bahkan setelah perang di Ukraina berakhir.
(isa/rds)[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
Biden Pusing Gaduh soal Bantuan ke Ukraina di Kongres AS
AS Akan Kirim Senjata ke Ukraina Hasil Sitaan dari Iran
Profil Presiden Slovakia Zuzana Caputova yang Disebut Pro-Barat
Sejarah Slovakia Menjadi Anggota NATO, Kini Bakal Ogah Bela Ukraina
FOTO: llmuwan Autopsi Serigala Purba Berusia 44 Ribu Tahun
AS Resmi Larang Antivirus Kaspersky karena Risau Pengaruh Rusia
VIDEO: Kemesraan Putin dan Kim Jong Un Naik Aurus Senat
Kim Jong Un Dapat Hadiah Aurus Senat Lagi dari Putin