yoldash.net

PM Anwar Ibrahim Buka Suara soal Malaysia 'Dibekap' Kabut Asap RI

Perdana Menteri Anwar Ibrahim buka suara soal kabut asap yang 'membekap' Malaysia akibat kebakaran hutan (karhutla) di Indonesia.
PM Anwar Ibrahim buka suara soal kabut asap dari Indonesia yang menyelimuti Malaysia. (AFP/WILLY KURNIAWAN)

Jakarta, Indonesia --

Perdana Menteri Anwar Ibrahim buka suara soal kabut asap yang 'membekap' Malaysia akibat kebakaran hutan (karhutla) di Indonesia.

Anwar menginstruksikan kabinet dia untuk berkoordinasi dengan negara anggota ASEAN gegara kabut asap di Malaysia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia meminta Menteri Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, dan Perubahan Iklim Malaysia Nik Nazmi Nik Ahmad untuk bekerja sama dengan Indonesia mengatasi kabut lintas batas.

"Menteri itu telah saya instruksikan untuk bekerja sama dengan kolega kami, kolega dia di Indonesia," kata Anwar ke jurnalis The Star, dilansir dari akun Youtube media itu, Rabu (4/10).

ADVERTISEMENT

Kerja sama itu sesuai dengan Perjanjian ASEAN soal Polusi Kabut Lintas Batas pada 2002.

[Gambas:Video CNN]

Perjanjian tersebut merupakan kesepakatan lingkungan hidup yang mengikat secara hukum dari ASEAN untuk mengurangi polusi asap di Asia Tenggara.

Kesepakatan itu juga mengakui bahwa polusi asap lintas batas yang disebabkan kebakaran lahan dan atau hutan harus dimitigasi melalui upaya nasional dan kerja sama internasional.

Menanggapi instruksi Anwar, Nazmi lantas mengirim surat ke Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia Siti Nurbaya Bakar.

"Kemarin [pada Selasa] perdana menteri telah menginstruksikan kementerian untuk mengkoordinasikan masalah kabut asap ini," ujar Nazmi, dikutip Straits Times.

Ia kemudian berujar, "Sesuai dengan instruksi tersebut, saya mengirimkan surat kepada mitra saya di Indonesia."

Malaysia belakangan ini mencatat Indeks Pencemaran Udara (API) yang buruk di sejumlah wilayah.

Pada Rabu siang, dua wilayah Sarawak mencatat skor API tinggi. Aman dengan angka 138 dan Serian sebesar 113. Angka tersebut masuk kategori tak sehat.

API memiliki tingkatan dalam mencatat kualitas udara. Dari nol hingga 50 menunjukkan bahwa kualitas udara baik, sementara 51 hingga 100 masuk sedang, 101 hingga 200 masuk kategori tak sehat, 201 hingga 300 menunjukkan sangat tak sehat, dan di atas 300, masuk kategori bahaya.

Pekan lalu, Direktur Jenderal Departemen Lingkungan Hidup Wan Abdul Latiff Wan Jaffar mengaitkan kabut asap terbaru di Malaysia berkaitan dengan ratusan kebakaran hutan di Indonesia.

Dia menambahkan kebakaran tersebut memperburuk polusi udara di pantai barat negara itu dan di Sarawak di pulau Kalimantan bagian Malaysia.

Menurut laporan dari Asean Specialized Meteorological Centre (ASMC), berdasarkan citra satelit, terpantau 52 titik api kebakaran hutan di Sumatera dan 264 di Kalimantan.

Namun pemerintah Indonesia membantah tudingan kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia menyeberang ke Malaysia.

(isa/bac)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat