yoldash.net

Jolie Soroti Serangan ke Kamp Jabalia, Cela Penolak Gencatan Senjata

Dalam unggahan di Instagram, Angelina Jolie menekankan bahwa Gaza sudah menjadi "penjara terbuka hampir dua dekade".
Dalam unggahan di Instagram, Angelina Jolie menekankan bahwa Gaza sudah menjadi

Jakarta, Indonesia --

Angelina Jolie kini menyoroti serangan bom Israel ke kamp pengungsian Jabalia di Gaza, Palestina, dan menyebut itu "disengaja terhadap populasi yang terjebak dan tidak punya tempat melarikan diri".

Dalam unggahan di Instagram, Kamis (2/11) waktu Indonesia, Jolie menekankan bahwa Gaza sudah menjadi "penjara terbuka hampir dua dekade".

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia juga mencela para pemimpin negara yang menolak gencatan senjata antara kubu Hamas dengan Israel dengan menyebut mereka "terlibat dalam kejahatan ini".

"Ini ada pengeboman yang disengaja terhadap populasi yang terjebak dan tidak punya tempat melarikan diri," kata Jolie dengan menyertakan foto lokasi pengungsian Jabalia yang kini jadi ceruk di tanah akibat bom dari Israel.

ADVERTISEMENT

"Gaza sudah jadi penjara terbuka selama hampir dua dekade dan dengan cepat menjadi kuburan massal. 40 persen dari mereka yang terbunuh adalah anak-anak yang tidak bersalah. Seluruh keluarga terbunuh," lanjutnya.

Jolie juga menyoroti, di tengah gempuran "tidak manusiawi" dari Israel, dunia tidak bisa memberikan bantuan makanan, obat-obatan kepada warga Palestina di sana.

[Gambas:Video CNN]



"Dengan menolak menuntut gencatan senjata kemanusiaan dan menghalangi Dewan Keamanan PBB memaksakan gencatan senjata kedua belah pihak, para pemimpin dunia terlibat dalam kejahatan-kejahatan ini," lanjutnya.

Kali ini, unggahan tersebut banyak didukung oleh netizen setelah pada posting sebelumnya Jolie banyak menuai hujatan karena bersikap diam akan nasib pengungsi Palestina.

"Terima kasih. Sudah menunggumu untuk bicara, Angie. Dulu ketika semua orang tidak peduli dengan pengungsi, Anda adalah salah satu orang yang berani mengemukakan permasalahan tentang orang-orang yang terkena dampak perang," kata seorang netizen.

"Terima kasih telah berbicara dan menyoroti kebenaran," kata yang lain.

"Itu lebih disuka," kata yang lain.

"Satu-satunya yang angkat bicara. Aku mencintaimu." kata yang lain.

[Gambas:Instagram]



Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sebelumnya mengonfirmasi terkait serangan bom yang menghancurkan kamp pengungsian terbesar Jabalia pada Selasa (31/10). Sebanyak 50 warga sipil dilaporkan tewas dan lebih dari 150 orang terluka.

Israel menyerang kembali kamp Jabalia pada Rabu (1/11). Kantor media Hamas melaporkan sekitar total 195 orang tewas dan 777 orang lainnya terluka akibat dua gempuran udara Israel ke kamp Jabalia.

Angka ini menambah panjang daftar korban tewas di Gaza. Tercatat sebelumnya, ada 8.005 orang sipil di Gaza tewas karena serangan Israel, termasuk 3.195 anak-anak. Sementara dari kubu Israel, ada 1.405 orang tewas.

Sementara itu, dalam Sidang Majelis Umum PBB hari kedua, Jumat, sebagian besar anggota sepakat mengadopsi resolusi yang mengupayakan gencatan senjata di Gaza.

Resolusi itu dirancang oleh negara-negara Arab, yang turut menuntut akses pengiriman bantuan ke Gaza serta perlindungan bagi warga sipil.

Keputusan itu diambil dengan 120 suara dukungan dari anggota, 45 suara abstain, dan 14 suara menolak. Di antara negara yang menolak adalah Israel dan Amerika Serikat yang mengkritik resolusi itu tak menyinggung serangan Hamas pada 7 Oktober.

(Tim/end)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat