yoldash.net

Label Disebut Bakal Ubah Aturan Rerecording Imbas Taylor Swift Sukses

Sejumlah label raksasa disebut berencana memperpanjang masa larangan musisinya untuk merilis ulang karya musik mereka.
Sejumlah label raksasa disebut berencana memperpanjang masa larangan musisinya untuk merilis ulang karya musik mereka. (AFP/SUZANNE CORDEIRO)

Jakarta, Indonesia --

Sejumlah label raksasa disebut berencana memperpanjang masa larangan musisinya untuk merilis ulang karya musik mereka atau yang dikenal sebagai rerecording.

Kabar ini datang setelah Taylor Swift mampu mencetak kesuksesan dengan perilisan empat album rerecording dari enam album lawasnya yang dijual Big Machine Records ke Scooter Braun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Billboard menyebut, beberapa label raksasa seperti Universal Music Group (UMG), Sony Music Entertainment hingga Warner Music Group disebut telah merevisi kontrak untuk musisi baru yang bergabung.

Kontrak standar dari label rekaman besar biasanya menyatakan bahwa artis harus menunggu lima hingga tujuh tahun sejak tanggal rilis aslinya, atau dua tahun setelah kontrak berakhir.

ADVERTISEMENT

Sikap itu pun disoroti oleh pengamat musik dan pengacara Josh Karp yang mempertanyakan kebijakan terbaru itu.

"Pertama kali saya melihat [kontrak baru UMG], saya mencoba untuk sepenuhnya menghapusnya," kata pengacara Josh Karp kepada Billboard, seperti diberitakan oleh Consequence, Senin (30/10).

[Gambas:Video CNN]



"Saya hanya bertanya, 'Apa ini? Ini aneh. Mengapa kita setuju untuk pembatasan lebih jauh daripada yang kita setujui sebelumnya dengan label yang sama?" lanjutnya.

Sekarang, pengacara-pengacara tersebut mengatakan kepada Billboard bahwa rancangan kontrak baru mengharuskan mereka menanti hingga 10 atau bahkan 15 tahun.

"Ini menjadi salah satu dari sekian banyak item yang harus kalian perjuangkan," kata Josh Karp.

Menurut laporan Billboard, perumusan kebijakan yang baru ini berkaca pada fenomena keberhasilan masif dari Album 1989 (Taylor's Version) yang dirilis oleh Taylor Swift.

Album 1989 (Taylor's Version) merupakan album rekam ulang keempat yang dirilis Taylor Swift dalam rangka mengembalikan hak miliknya, setelah master enam album pertamanya dijual Big Machine Records ke Scooter Braun.



Dari empat album rerecording yang sudah dirilis, Taylor Swift terbilang sukses dari segi ulasan serta komersil.

Fearless (Taylor's Version) yang dirilis pada 2021 sanggup mencetak 50 juta kali streaming secara global di hari pertama. Secara total, album ini terjual 1,81 juta unit setara album. Sementara itu, penjualan Fearless (2008) jatuh 19 persen.

Kemudian Red (Taylor's Version) pada 2021 memecahkan sejumlah rekor, yakni 90,8 juta kali stream secara global dalam sehari. Kemudian secara total, terjual 1,2 juta unit setara album di dunia.

Speak Now (Taylor's Version) pada 2022 menerima 126,3 juta stream di hari pertama di Spotify. Sementara itu, 1989 (Taylor's Version) yang baru dirilis menerima 176 juta stream di hari pertama perilisan di Spotify.

Lanjut ke sebelah...

'Karena Taylor Swift'

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat