yoldash.net

7 Fakta Live Action One Piece, Restu Eiichiro Oda hingga Bujet Besar

Berikut 7 fakta serial live action One Piece, seperti mendapat restu dari Eiichiro Oda hingga mesti menggolontorkan dana besar.
Berikut 7 fakta serial live action One Piece, seperti mendapat restu dari Eiichiro Oda hingga mesti menggolontorkan dana besar. (dok. Netflix)

Jakarta, Indonesia --

Serial live action One Piece memuaskan penonton dan kritikus saat tayang di Netflix pada 31 Agustus lalu. Serial yang diadaptasi dari manga karya Eiichiro Oda itu dinilai mampu mengadaptasi cerita dari sumber aslinya dengan baik.

Selain itu, serial live action ini juga dianggap mampu membuat orang awam menjadi lebih tertarik dengan One Piece hingga membuat mereka membaca manga atau menonton animenya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Eiichiro Oda pun turut turun tangan dalam mengawasi produksi serial live action ini. Dia memastikan bahwa pembuatan hasil karya magnum opus-nya itu tidak melenceng.

Hasilnya pun terbayarkan ketika penonton cukup puas dengan serial live action One Piece. Itu juga tidak terlepas dari skala produksi dan bujet yang besar. Bujet produksi One Piece bahkan disebut mengalahkan Game of Thrones.

ADVERTISEMENT

Berikut 7 fakta serial live action One Piece.

[Gambas:Video CNN]



1. Keterlibatan Eiichiro Oda

Eiichiro Oda terlibat sebagai produser eksekutif serial live action One Piece. Ia memantau ketat bagaimana karya ciptaannya dihidupkan menjadi live action.

Pria yang akrab disapa Oda sensei ini juga memiliki syarat ketika Netflix ingin menggarap live action One Peace.

Ia memastikan setiap orang yang terlibat tetap setia dengan materi aslinya meskipun tetap ada satu dua hal yang mesti disesuaikan. Sehingga, setiap proses produksi dari pra hingga pasca mesti atas persetujuan Oda.

"Untungnya, Netflix menyetujui bahwa mereka tidak akan mengeluarkan serialnya hingga saya menyetujui bahwa itu serial itu memuaskan," kata Eiichiro Oda saat berbincang dengan New York Times pada Selasa (30/8).

"Saya membaca skripnya, memberikan catatan, dan berlaku seperti anjing penjaga untuk memastikan materinya diadaptasi dengan benar," lanjutnya.

2. Alasan Eiichiro Oda restui live action

Eiichiro Oda mengungkapkan kepada Iñaki Godoy alasan membuat One Piece sebagai live action. Oda mengaku awalnya ak yakin bisa menghidupkan kisah One Piece menjadi live action saat mulai menggarap manganya lebih dari dua dekade lalu.

Suatu waktu, kualitas dari CG dan VFX benar-benar meningkat, sehingga bisa membuat segalanya menjadi hidup," ujar Oda.

"Setelah melihat berbagai hal, saya memutuskan untuk melepaskan keraguan itu, merasa bahwa kita dapat menemukan tim yang cocok, mengerjakannya, dan mengadaptasikan ini ke versi live action," jelasnya.



3. Bujet besar

Dana yang digelontorkan untuk menggarap serial live action One Piece ini terhitung besar. Berdasarkan Netflixwoche yang dikutip dari GQ, bujet per episode mencapai US$17,27 juta atau sekitar Rp263 miliar (US$1= Rp15.253).

Angka ini bahkan lebih besar daripada dana yang dibutuhkan untuk membuat serial Game of Thrones. Serial HBO itu memakan bujet sebesar US$14,79 juta per episode.

Meski demikian, tidak diketahui apakah angka tersebut berlaku untuk keseluruhan musim atau hanya musim ke-8 Game of Thrones.

Lanjut ke sebelah...

7 Fakta Live Action One Piece

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat