yoldash.net

Jakarta, Indonesia -- Aktris dan penyanyi Maudy Ayunda sempat menghebohkan internet dengan unggahan yang mengumumkan dirinya diterima di dua universitas kelas dunia, yaitu Stanford dan Harvard, beberapa waktu lalu.

Maudy mengaku galau. Dalam dua unggahan berbeda, ia menuturkan bagaimana menerima surat pemberitahuan bahwa dirinya diterima di Universitas Harvard, sembari memasang foto diri duduk di patung John Harvard, pendiri universitas bergengsi itu.

Di unggahan berikutnya, ia justru memakai kaos bertuliskan warna marun bertuliskan Stanford. Di foto kedua unggahan yang sama, terlihat surat penerimaan dari Universitas Stanford. Dalam keterangan, ia mengatakan belum mengambil keputusan apa-apa.

Hal ini segera meluas menjadi pembicaraan antar netizen yang dengan sangat kreatif berusaha menyamakan kehidupan. Dalam program Catatan Najwa yang diunggah pada Jumat (22/3), Maudy mengungkap jawaban dari kebingungannya mengambil pilihan.

Lihat juga: Maudy Ayunda Dilema Diterima di Harvard dan Stanford

Maudy memutuskan menempuh pendidikan di Stanford, California, AS. Kepada Najwa, ia menjelaskan bahwa sebenarnya Harvard yang diimpikannya sejak usia sekolah, namun surat penerimaan dari Stanford menjadi yang pertama diterimanya.

Saat menjawab pertanyaan netizen terkait surat-surat dan esai yang dibutuhkan sebagai syarat masuk Stanford, Maudy mengaku ia membutuhkan waktu cukup lama.

"Lama banget, lama banget. Aku tu kayak meluangkan waktu sebulan lebih untuk ngerjain resume-nya doang, sebulan lebih lagi, beda [bulan], untuk ngerjain esai-nya aja," kata Maudy.

Ia pun menjelaskan perbedaan saat berusaha memasukkan lamaran ke masing-masing perbedaan. Di kesempatan yang sama, ia mengungkap sebenarnya sempat agak tak percaya diri, namun keluarga selalu menjadi alasan utama dan motivasinya.

Lihat juga: Netizen 'Dengki' Maudy Ayunda Diterima Harvard dan Stanford

Menanggapi komentar netizen yang mengatakan dirinya mempunyai banyak hak istimewa dan karunia kelebihan, Maudy pun tak menyangkal. "Saya tidak mau menyangkal fakta itu," katanya dalam bahasa Inggris.

Namun baginya, status keartisan justru yang menjadikannya sukar untuk mewujudkan mimpinya tersebut. "Karena sebagai musisi atau artis, aku harus bekerja kayak 10 kali lipat untuk convinced them that I'm capable to doing the work," lanjutnya. (rea/rea)