10 Kota Termahal buat Ekspatriat Tahun 2024, Siap Pindah?
![10 Kota Termahal buat Ekspatriat Tahun 2024, Siap Pindah? Ingin pindah ke negara lain buat bekerja? Anda perlu cek daftar kota termahal buat ekspatriat berikut untuk pertimbangan.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2023/04/12/suasana-orchard-road-singapura_169.jpeg?w=650&q=90)
Ingin pindah ke negara lain buat bekerja? Anda perlu cek daftar kota termahal buat ekspatriat berikut untuk pertimbangan.
Bekerja di negeri orang kadang bukan keputusan mudah. Banyak faktor perlu dipertimbangkan, termasuk soal biaya hidup.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam sebuah survei bertajuk Survei Biaya Hidup Mercer 2024, Hong Kong sekali lagi jadi kota termahal bagi pekerja luar negeri.
Sebelumnya, Hong Kong memuncaki daftar di 2022 dan 2023, disusul Singapura di peringkat kedua.
ADVERTISEMENT
"Penting bagi organisasi untuk tetap mendapatkan informasi tentang tren biaya hidup dan tingkat inflasi dan mencari masukan dari karyawan mengenai masalah ini untuk mengelola dampaknya secara efektif," kata Yvonne Traber, pemimpin mobilitas global Mercer, dalam sebuah pernyataan seperti dilaporkan CNN.
![]() |
Berikut daftar lengkap kota termahal buat ekspatriat.
1. Hong Kong
2. Singapura
3. Zürich, Swiss
4. Jenewa, Swiss
5. Basel, Swiss
6. Bern, Swiss
7. New York, AS
8. London, Inggris
9. Nassau, Bahama
10. Los Angeles, AS
Survei meneliti 226 kota berdasarkan perbandingan biaya pada lebih dari 200 item di setiap lokasi. Biaya yang dilihat termasuk transportasi, makanan, pakaian, perlengkapan rumah tangga, dan hiburan.
Menurut laporan tersebut, beberapa alasan biaya hidup kota-kota ini jadi mahal karena peningkatan biaya transportasi, barang dan jasa, serta pasar perumahan yang mahal.
Dengan laporan ini, pemberi kerja musti terbuka soal biaya hidup dan gaji bersih calon staf sehingga mereka memahami dampak finansialnya ketika pindah.
Lantas, kota apa saja yang biaya hidupnya rendah?
Laporan mencatat kota-kota dengan biaya hidup terendah adalah Islamabad di Pakistan, serta Lagos dan Abuja di Nigeria. Biaya hidup di sana rendah sebagian akibat 'depresiasi mata uang'.
(els/asr)[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
-
Heru Budi: Banyak Warga Datang, DKI Terus Kekurangan Bangku Sekolah
-
Sudah Turun Status, Gunung Marapi Erupsi Lagi Pagi ini
-
KPU Tidak Minta Maaf Kasus Hasyim: Putusan DKPP Bukan Kelembagaan
-
Delta Airlines Mendarat Darurat di New York Gara-gara Makanan Basi
-
VIDEO: Warga Gaza Cari Korban di Bawah Reruntuhan dengan Tangan Kosong
-
Apa itu Petugas PPLN yang Dikaitkan Kasus Asusila Ketua KPU Hasyim?
-
Geger Influencer Gagal Kelola Saham Rp71 M, Simak Kronologinya
-
VIDEO: OJK Ingatkan Pelaku Judol Terancam Kena Blacklist Perbankan
-
DPR Minta Pemerintah Bangun Bioskop Tiap Kecamatan
-
Jerman vs Spanyol: Pedri Ingatkan Taktik Licik Rudiger, Suka Nyubit
-
David Raya Resmi Permanen di Arsenal, Langsung Kontrak Panjang
-
Mbappe: Bukan Cuma Ronaldo yang Jago di Portugal
-
Ahli Ungkap Lukisan Gua Sulawesi Berusia 51.200 Tahun, Tertua Dunia
-
Pakar Duga PDNS 2 Diserang Dua Ransomware
-
Jabodetabek Dilanda Hujan-Angin Awal Juli, Apa Pemicunya?
-
Bagaimana Warga Tidak Punya BPJS Kesehatan Mau Bikin SIM?
-
Dealer MG Terbaru Berdiri di Kawasan Elite Jakarta
-
Citroen Bakal Dapat Suplai Baterai dari GAC Aion
-
Baifern Pimchanok dan Nine Naphat Putus Usai Pacaran 2 Tahun
-
Alasan Aditya Zoni Perjuangkan Hak Asuh Anak: Enggak Punya Siapa-siapa
-
Kabar Song Triplets Sekarang, Bocah-bocah Gemas yang Kini Mulai Remaja
-
Kamu Bisa Alami 10 Bahaya Ini Jika Kurang Tidur Malam Tadi
-
Jadi Penanda Kondisi Tubuh, Apa Warna Air Kencing yang Bagus?
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso