yoldash.net

Pakar: Infrastruktur Bali Lemah, Pariwisata Menumpuk di Selatan

Guru Besar Pariwisata Universitas Udayana, I Putu Anom buka suara mengenai isu overtourism yang tengah menjadi perhatian utama bagi industri wisata.
Ilustrasi ramai wisatawan di Seminyak, Bali. (Antara Foto/Fikri Yusuf)

Jakarta, Indonesia --

Berbagai destinasi wisata populer di dunia kini sedang dihadapkan pada isu overtourism. Fenomena ini membuat sejumlah tempat wisata tengah mengambil langkah-langkah untuk menangani masalah overtourism, dengan membuat aturan baru.

Bali menjadi salah satu contoh destinasi yang dianggap mengalami overtourism. Dua media asing seperti International dan Channel News Asia (CNA) menyoroti Pulau Dewata terkait isu itu.

Seorang pengamat wisata sekaligus Guru Besar Pariwisata Universitas Udayana, I Putu Anom,memberikan pandangannya mengenai isu overtourism yang tengah menjadi perhatian utama bagi industri wisata.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Anom, klaim overtourism yang dilontarkan oleh media asing terhadap Bali adalah prematur. "Saya berpendapat (Bali) belum overtourism," ujarnya kepada Indonesia.com, Selasa (22/4).

Dia menilai kondisi itu terjadi karena Pulau Dewata punya kelemahan infrastruktur, sehingga kebanyakan aktivitas wisata terdapat di Bali bagian selatan, yang menyebabkan kepadatan dan penumpukan di daerah tersebut.

ADVERTISEMENT

Anom pun menyoroti masalah pengelolaan sampah dan infrastruktur yang belum memadai, seperti di kota Denpasar yang kerap mengalami banjir setelah hujan. Perbaikan drainase juga diharapkan dilakukan pemerintah provinsi.

"Banyaknya pembangunan juga menyebabkan kurangnya ruang terbuka hijau semakin berkurang, yang mengakibatkan penurunan resapan air. Ini bukan masalah overtourism, tapi ketidakmerataan dan kekecewaan karena fasilitas yang kurang," jelasnya.

Fokus pariwisata di Bali dilakukan di daerah bagian Bali Selatan seperti Nusa Dua, Kuta Utara, Kuta Tengah, dan Kuta Selatan.

"Pelabuhan Benoa, yang menjadi titik penyeberangan ke Tiga Gili di Lombok, juga berlokasi di sini (Bali Selatan)," ungkap Anom.

Dari pandangan Anom, jelas bahwa Bali membutuhkan pendekatan yang lebih seimbang dalam mengembangkan pariwisatanya. Transportasi massal yang direncanakan untuk memudahkan perjalanan wisatawan ke tempat-tempat wisata lain di Bali. 

Pembangunan infrastruktur yang merata, pengelolaan sampah yang lebih baik, dan kebijakan yang mendukung keberlanjutan lingkungan adalah kunci untuk memastikan bahwa Bali dapat terus berkembang tanpa mengorbankan keindahan dan keunikan yang menjadi daya tarik utamanya.

(anm/wiw)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat