yoldash.net

Kolak Ayam, Si Gurih Penuh Tradisi dan Ketaatan dari Gresik

Ternyata kolak tak selalu manis. Di Gresik, ada kolak yang ada juga kolak gurih yang dikenal sebagai kolak ayam.
Di Gresik, ada kolak yang ada juga kolak gurih yang dikenal sebagai kolak ayam. (/Jemmi Purwodianto)

Jakarta, Indonesia --

Ternyata kolak tak selalu manis. Di Gresik, bukan cuma ada kolak pisang yang manis, tapi ada juga kolak gurih yang dikenal sebagai kolak ayam.

Kolak ayam ini bukanlah kolak varian terbaru kolak masa kini. Meski terdengar asing namun nyatanya kolak ayam ini udah ada sejak ratusan tahun lalu.

Kolak ayam merupakan tradisi dari Kabupaten Gresik. Kolak gurih ini merupakan tradisi dan warisan dari Sunan Dalem.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hidangan gurih ini mirip seperti layaknya kolak lainnya yaitu santan dan gula merah. Hanya saja, bahan utama adalah ayam kampung jantan. Sebelum dimasak, ayam ini disembelih bersama-sama dengan iringan doa.

Untuk membuatnya, daging ayam yang sudah direbus harus disuwir-suwir. Setelahnya daging ayam suwir ini dimasukkan ke dalam campuran santan, air, dan gula merah.

ADVERTISEMENT

Setelah dimasak bersamaan, kolak ini dicampurkan dengan daun bawang merah dan juga jintan hitam atau habatusauda. Mengutip Indonesia TV, kolak ini dicampur dengan enam bumbu lain agar rasanya nikmat. Cara memasaknya pun tetap menggunakan tungku dan kayu bakar.

Makanan ini biasanya dibuat di masjid dan dibuat secara gotong royong oleh warha sekitar. Hanya saja dalam tradisinya, kolak ayam ini hanya dibuat oleh kaum pria. Para wanita tak boleh membuatnya, bahkan tak boleh masuk ke dapur.

Tradisi Sanggring

Prosesi membuat kolak ayam ini dikenal dengan tradisi sanggring yang menjadi warisan dari desa Gumeno, Gresik, Jawa Timur.

Nama Sanggring berasal dari kata Sang yang artinya raja atau Penggedhe dan Gring yang artinya gering atau sakit. Jadi Sanggring artinya raja yang sakit.

Tradisi ini biasanya dilakukan setiap tahun pada malam hari tanggal 23 Ramadhan. Kolak ayam yang dibuat ini nantinya akan dibagikan kepada masyarakat sekitar untuk berbuka puasa dan dimakan bersama-sama.

Mengutip laman Warisan Budaya Kemendikbud, di 2014, jumlah porsi mencapai 2.200 porsi kolak ayam yang disajikan untuk berbuka bersama di masjid Jami' Sunan Dalem.

Menurut sejarahnya, tradisi ini tercipta saat Sunan Dalem yang merupakan anak Sunan Giri mengalami sakit.

Dia pun memerintahkan kepada penduduk agar mengusahakan obat supaya sakitnya bisa sembuh. Sebagian penduduk mencarikan obat ke sana ke mari, tetapi mereka tidak dapat menemukan obat atau tabib yang bisa menyembuhkan Sunan Dalem.

Di tengah kebingungan penduduk tersebut, Sunan Dalem mendapat petunjuk dari Allah SWT lewat mimpi agar membuat suatu masakan sebagai obat.

[Gambas:Video CNN]



Esok harinya Sunan Dalem memerintahkan semua penduduk supaya membawa seekor ayam jago berumur sekitar satu tahun atau jago lancur ke Masjid. Maka segeralah semua penduduk membawa seekor ayam jago untuk dimasak dengan santan kelapa, jinten, gula merah dan bawang daun.

Setelah masakan selesai, Sunan Dalem memerintahkan kepada penduduk Gumeno agar membawa ketan yang sudah matang.

Pada saat itu bertepatan dengan Bulan Ramadlan sehingga ketika tiba waktu Maghrib (waktu berbuka puasa), Sunan Dalem dan semua penduduk berbuka bersama di Masjid. Akhirnya Sunan Dalem mendapat Hidayah, Mau'unah serta 'Inayah dari Allah sehingga beliau sembuh dari sakit yang dideritanya setelah makan kolak ayam.

Prosesi memasak Kolak Ayam yang pertama bertepatan pada tanggal 22 Ramadlan 946 H (31 Januari 1540 M). Sunan Dalem kemudian berwasiat kepada semua penduduk agar tiap-tiap tahun pada malam tanggal 23 bulan Ramadhan diadakan Sanggring / Kolak Ayam.

Pelaksanaan acara ini pada bulan Ramadhan, tanggal 22 Ramadhan atau malam 23, dipercaya sebagai masa-masa yang penuh barokah sebagai malam-malam turunnya Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan.

(chs/chs)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat