yoldash.net

Kenapa Ziarah Kubur Selalu Ada Ritual Tabur Bunga?

Selain diisi dengan doa, ziarah kubur juga diikuti dengan menaburkan bunga di atas makam. Lantas, kenapa dalam ziarah kubur selalu ada ritual tabur bunga?
Ilustrasi. Selain doa, dalam ziarah kubur juga sering ada ritual tabur bunga. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)

Jakarta, Indonesia --

Selain diisi dengan doa, ziarah kubur juga diikuti dengan menaburkan bunga di atas makam. Lantas, kenapa dalam ziarah kubur selalu ada ritual tabur bunga?

Jelang puasa, biasanya ada tradisi ziarah kubur. Tak hanya bunga, ternyata ada pula yang menyiramkan air, membakar kemenyan, atau dupa.

Budayawan Irfan Afifi berkata tradisi ini sudah dilakukan sejak lama. Ritual tabur bunga pun alasannya sederhana yakni menebarkan aroma wangi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kenapa bunga? Karena wangi, modusnya untuk wewangian," kata Irfan pada Indonesia.com beberapa waktu lalu.

Buat orang Jawa, bunga adalah sumber wewangian yang mudah ditemui. Kemudian aroma wangi juga memunculkan nuansa sakral.

ADVERTISEMENT

Dupa dan kemenyan juga beraroma wangi. Namun keduanya sering dikaitkan dengan hal-hal berbau syirik atau musyrik. Padahal, kata Irfan, wewangian jadi bentuk kompromi dengan mereka yang tidak terlihat.

Jenis bunga untuk ziarah kubur

A picker holds a basket of jasmine flowers to be used to make Chanel No. 5 perfume at the Mul family fields in Pegomas near Grasse, in southern France, August 26, 2021. Picture taken August 26, 2021. REUTERS/Eric GaillardIlustrasi. Melati termasuk bunga yang dipakai untuk ditaburkan saat ziarah kubur. (REUTERS/ERIC GAILLARD)

Tidak semua bunga digunakan untuk ziarah kubur, terutama bunga untuk ditaburkan. Pilihan jenis bunga antara lain, kenanga, melati, mawar merah, mawar putih, melati gambir, dan sedap malam.

Bunga-bunga ini disebut 'kembang tujuh rupa' dan memang memancarkan aroma wangi.

Irfan berkata angka tujuh mengandung makna khusus. Tujuh dalam bahasa Jawa disebut 'pitu'.

Dalam jarwo dhosok atau ilmu utak-atik kata bahasa Jawa, 'pitu' bisa dijabarkan jadi 'pitulungan' atau pertolongan, lalu 'pituduh' atau petunjuk.

"Orang menyimbolkan kehendak dan niat ke dalam sebuah jumlah. Misal kalau saya meminta sesuatu, saya mandi dengan air kembang tujuh rupa. Simbolisasi bunga tujuh rupa tadi semakin menguatkan tekad untuk berdoa pada Tuhan," jelasnya.

Hanya saja, kini bunga untuk ziarah kubur tak harus selalu tujuh jenis. Dalam perkembangannya, orang juga membawa bunga dalam bentuk buket atau beberapa tangkai saja.

"Sederhana saja, bawa kembang, kini kembang pun bisa beli, sudah tersedia. Intinya [ziarah kubur] kan, doa untuk arwah," imbuhnya.



(els/pua)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat