Obat Alami untuk Anak Batuk dan Pilek, Aman Tanpa Efek Samping
![Obat Alami untuk Anak Batuk dan Pilek, Aman Tanpa Efek Samping Anak batuk pilek tak perlu buru-buru diberi obat. Dokter berikan tips pertolongan pertama pada anak batuk pilek.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2021/01/29/ilustrasi-anak-batuk_169.jpeg?w=650&q=90)
Anak yang alami batuk dan pilek tak perlu buru-buru diberi obat. Dokter berikan tips pertolongan pertama pada anak batuk pilek.
Orang Indonesia kerap menganggap pilek sebagai flu. Padahal, anak sebenarnya sakit selesma dengan gejala pilek. Dokter spesialis anak-konsultan Rina Triasih menjelaskan flu timbul akibat virus influenza dan gejalanya lebih berat ketimbang selesma.
"Selesma ini gejalanya ringan, utamanya hidung tersumbat, bersin-bersin. Kalau flu, biasanya anak sakitnya lebih berat," kata Rina dalam webinar bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selesma atau common cold merupakan self limited disease atau bisa sembuh dengan sendirinya. Rina berkata tidak ada obat yang efektif untuk menyembuhkan selesma. Gejala selesma biasanya membaik di hari ke-7-10.
Dia menyarankan anak yang selesma cukup diberi banyak minum, dipenuhi kebutuhan nutrisinya dan istirahat.
ADVERTISEMENT
Lantas, jika anak selesma, apa yang perlu dilakukan orang tua?
Rina berkata penanganan anak yang selesma akan tergantung usianya.
Bayi di bawah setahun
Bayi di bawah setahun dan selesma tidak perlu diberi obat. Menurut Rina, anak cukup diberi minyak hangat di bagian dada dan ditepuk lembut. Tepukan lembut ini juga berfungsi sebagai fisioterapi dada.
"Kalau pilek, ada semprot hidung tapi yang tidak perlu sampai cairannya keluar di lubang hidung sebelah. Itu membantu melembekkan lendir," katanya.
Anak usia lebih besar
Jika batuk tidak terlalu mengganggu, anak tidak perlu diberi obat. Namun saat sudah terlalu mengganggu, WHO merekomendasikan pemberian campuran jeruk nipis dan kecap.
"Kecap satu sendok teh 5 ml, lalu diberi perasan jeruk nipis separuh buah. Untuk berapa kali, WHO tidak menyebutkan secara pasti, tapi bisa 3-4 kali sehari," jelasnya.
Selain itu, anak bisa rutin diberi madu dan air putih hangat. Air putih hangat membantu mengencerkan dahak.
(els/chs)[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
Bayi di bawah setahun
Anak usia lebih besar
Hampir 50 Persen Bumil di Indonesia Idap Anemia, Ini Bahayanya
Cerita Penyintas Kanker Serviks, Gejala Awalnya Seperti Ini
Mitos atau Fakta, Benarkah Udara Dingin Bisa Picu Alergi?
Pertolongan Pertama Disengat Tawon Agar Masalah Tak Makin Fatal
Dalai Lama Buka Suara soal Rumor Kesehatan Memburuk di Usia 89 Tahun
Erick Thohir Gandeng Prilly Latuconsina Luncurkan Kembali Yayasan BUMN
Menkes Ungkap Masalah Kesehatan RI: Kurang Nakes dan Alkes
Mayapada Hospital Resmi Kawal Kesehatan Peserta Pocari Sweat Run 2024