yoldash.net

Hati-hati, Ada 4 Penyakit yang Mengintai saat Cuaca Panas

Jakarta dan sejumlah wilayah di Indonesia tengah dilanda cuaca panas. Sejumlah penyakit mengintai Anda di cuaca panas.
Ilustrasi. Sejumlah penyakit akan mengintai di tengah cuaca panas. (Istockphoto/ Ake Ngiamsanguan)

Jakarta, Indonesia --

Jakarta dan sejumlah wilayah di Indonesia tengah dilanda cuaca panas. Sejumlah penyakit mengintai Anda di cuaca panas.

Saat Anda mengalami sakit kepala, pusing, mual atau sejumlah gejala lainnya di tengah cuaca panas, maka bisa jadi Anda mengalami salah satu 'penyakit cuaca panas'.

Penyakit cuaca panas merupakan kelompok masalah medis yang biasanya disebabkan oleh tingginya suhu udara. Masalah-masalah kesehatan ini terjadi saat tubuh tengah menyesuaikan diri dengan cuaca panas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Risiko Penyakit Cuaca Panas

Mengutip laman Cleveland Clinic, ada beberapa risiko penyakit yang mengintai saat cuaca ekstrem. Di antaranya adalah biang keringat, kram panas, kelelahan akibat cuaca panas, hingga yang paling parah adalah heat stroke.

ADVERTISEMENT

1. Biang keringat

Biang keringat merupakan iritasi pada kulit yang membuatnya memerah. Iritasi ini terjadi akibat suhu udara yang tinggi.

Mengutip laman Mayo Clinic, biang keringat terjadi saat keringat terperangkap di kulit. Gejalanya berkisar dari lepuhan kecil hingga benjolan merah yang meradang. Beberapa orang mengalami gatal-gatal.

Biang keringat biasanya pulih saat suhu pada kulit mulai mendingin. Namun, beberapa kondisi yang parah memerlukan bantuan medis.

2. Heat cramps

Man with quadriceps pain over white backgroundIlustrasi. Cuaca panas juga bisa menyebabkan kram otot. (iStockphoto/Marc Bruxelle)

Penyakit cuaca panas berikutnya adalah heat cramps. Kondisi ini merupakan kram atau kejang pada otot yang terjadi akibat cuaca panas.

Kondisi ini bisa membuat otot seperti tersentak secara tiba-tiba. Kondisi ini biasanya terjadi pada bagian betis, paha, dan bahu.

Mengutip WebMD, hingga saat ini penyebab kram panas belum diketahui secara pasti. Namun, para ahli menduga kondisi ini disebabkan oleh masalah elektrolit dalam tubuh yang terjadi saat cuaca panas.

Meski akan terasa menyakitkan, namun umumnya kram akan pulih dengan sendirinya. Jangan lupa juga untuk memulihkan keseimbangan elektrolit dalam tubuh.

3. Heat exhaustion

Heat exhaustion terjadi saat tubuh mengalami dehidrasi dan tidak mampu mengatur suhu internal tubuh.

Biasanya, tubuh membuang kelebihan panas dengan mengeluarkan keringat. Namun, mengutip Medical News Today, saat dehidrasi, kekurangan air dan elektrolit akan mengurangi kemampuan tubuh untuk berkeringat.

Saat seseorang tak mampu mendinginkan diri dengan berkeringat, maka mereka akan mengalami heat exhaustion.

Beberapa gejala heat exhaustion yang muncul di antaranya denyut nadi yang cepat, kelelahan, kram, mual, sakit kepala, pusing, pucat, tekanan darah rendah atau pusing saat berdiri, wajah memerah, hingga napas yang cepat.

4. Heat stroke

ilustrasi heat strokeIlustrasi. Heat stroke, salah satu penyakit cuaca panas yang mengintai. (Istockphoto/ YuriyS)

Heat stroke merupakan penyakit cuaca panas yang paling berat. Pada kondisi ini, tubuh tak mampu mengontrol suhu badan.

Mengutip laman P2PTM Kemenkes, saat heat stroke, suhu badan meningkat dengan cepat hingga mencapai 41 derajat Celcius dalam 10-15 menit. Tubuh juga tak akan lagi mengeluarkan keringat.

Heat stroke juga disebut dapat memperberat kondisi seseorang yang sedang sakit dan bisa menyebabkan kematian.

(tim/asr)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat