5 Kebiasaan yang Salah saat Minum Antibiotik
![5 Kebiasaan yang Salah saat Minum Antibiotik Banyak orang masih salah kaprah saat mengonsumsi antibiotik. Berikut beberapa kebiasaan yang salah dalam mengonsumsi antibiotik.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2019/11/21/cdc7e18a-6396-4134-a22b-bcaebab84488_169.jpeg?w=650&q=90)
Bagi sebagian orang, antibiotik adalah obat mujarab yang bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Banyak orang masih salah kaprah saat mengonsumsi antibiotik.
Padahal, penggunaan antibiotik harus ekstra hati-hati agar tak terjadi resistensi obat. Resistensi obat bisa menyebabkan penyakit semakin parah, bahkan sulit disembuhkan karena tak mempan dengan penggunaan antibiotik.
Maka dari itu, pemberian antibiotik tak bisa sembarangan dan harus sesuai dengan resep dokter. Minum antibiotik juga tak bisa sesuka hati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut beberapa kebiasaan keliru minum antibiotik yang sebaiknya dihindari.
1. Tidak berkomunikasi dengan dokter
Banyak antibiotik yang bisa dengan mudah didapat di apotek tanpa resep dokter. Padahal, konsumsi antibiotik harus sesuai petunjuk dokter.
ADVERTISEMENT
Antibiotik adalah obat yang ditujukan hanya untuk mengatasi atau mencegah infeksi penyakit akibat bakteri. Sementara penyakit bisa disebabkan oleh virus, bakteri, dan jamur.
Dibutuhkan perawatan medis dan diagnosis dokter untuk memastikan penyebab penyakit. Oleh sebab itu, antibiotik tak bisa diresepkan sendiri. Jika keliru, penyakit Anda mungkin tak bakal sembuh dan justru memburuk.
"Dalam penggunaan antibiotik ini perlu ada dengan resep dokter karena ini adalah wewenang seorang dokter," kata dokter spesialis penyakit dalam konsultan penyakit tropik dan infeksi RSUD Dr. Soetomo, Erwin Astha Triyono dalam diskusi virtual bersama Pfizer, Kamis (10/6).
![]() |
2. Menyimpan sisa antibiotik
Biasanya antibiotik diresepkan untuk dikonsumsi selama 3-5 hari, bergantung pada keparahan dan jenis penyakit. Namun, terkadang seseorang sudah merasa sembuh dan sehat hanya dalam dua hari setelah minum antibiotik.
Alhasil, antibiotik tidak dihabiskan dan disimpan untuk 'jaga-jaga' kalau kembali terkena penyakit yang serupa.
Kebiasaan ini jelas salah karena antibiotik harus dihabiskan meski Anda sudah merasa lebih baik, atau bahkan sudah sembuh.
"Kalau dapat antibiotik dari dokter, maka dokter sudah 'menghitung' penyakit ini, dokter sudah meresepkan antibiotik dalam jumlah cukup sehingga bakterinya mati. Makanya harus diminum dalam jumlah tuntas, tidak boleh disimpan," kata Medical Director Pfizer Indonesia, dokter Handoko Santoso.
Simak kebiasaan yang salah dalam minum antibiotik lainnya di halaman berikutnya.
5 Kebiasaan yang Salah saat Minum Antibiotik
BACA HALAMAN BERIKUTNYATerkini Lainnya
5 Kebiasaan yang Salah saat Minum Antibiotik
10 Penyakit Berjuluk 'Silent Killer' yang Patut Diwaspadai
Kepala Eijkman: Gejala Virus Corona Delta Punya Gejala Sama
Catatan Riwayat Kesehatan Markis Kido: Hipertensi
Daftar Gejala Corona Varian Delta
BRIN: Sungai Citarum Terkontaminasi Bahan Aktif Obat Paracetamol
Dalai Lama Buka Suara soal Rumor Kesehatan Memburuk di Usia 89 Tahun
Erick Thohir Gandeng Prilly Latuconsina Luncurkan Kembali Yayasan BUMN
Muhadjir: 90 Persen Bahan Baku Obat-obatan di RI Masih Impor