yoldash.net

Keramik China Banjiri RI, Pengusaha Curiga Ada Praktik Dumping

Asaki curiga China menerapkan dumping sehingga produk keramiknya banjiri Indonesia dengan harga murah.
Asaki curiga China menerapkan dumping sehingga produk keramiknya banjiri Indonesia dengan harga murah. (Foto: iStockphoto/bill oxford)

Jakarta, Indonesia --

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) teriak karena keramik impor asal China membanjiri pasar Tanah Air.

Ketua Umum Asaki Edy Suyanto menduga Tiongkok mengalihkan produk keramiknya dari pasar utama yang menerapkan kebijakan antidumping. Pengenaan bea masuk antidumping (BMAD) akan menambah bea masuk produk keramik China.

"Pasar ekspor utama Tiongkok yangg selama ini ditujukan untuk negara Uni Eropa, Timur Tengah, Amerika Serikat dan Amerika Utara telah dialihkan ke Indonesia pasca negara-negara tersebut menerapkan antidumping terhadap produk dari Tiongkok," katanya dalam keterangan resmi, Jumat (28/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengusaha mendesak pemerintah menyelidiki ada tidaknya praktik damping lantaran keramik impor itu lebih murah dari produksi lokal. Asaki menduga pemerintah China memberi subsidi karena kelebihan produksi.

ADVERTISEMENT

"Asaki mendesak KADI (Komite Antidumping, di bawah Kemendag) untuk segera mengeluarkan hasil akhir penyidikan antidumping terhadap produk keramik Tiongkok Juni ini," ujar Edy.

"Selain itu para importir juga menerapkan predatory pricing, di mana sengaja menjual produk impor jauh di bawah biaya produksi keramik nasional," imbuhnya.

Edy mengatakan banjirnya keramik China sangat merugikan. Sebab, tingkat utilisasi produksi menurun. Selain itu, neraca perdagangan keramik pada Januari-Mei 2024 menjadi defisit US$1,3 miliar.

"Seharusnya (defisit) tidak perlu terjadi karena semua kebutuhan atau permintaan keramik nasional, dari sisi volume kebutuhan dan jenis keramik, semua bisa terpenuhi oleh industri keramik nasional," ungkap Edy.

[Gambas:Video CNN]

(pta/pta)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat