yoldash.net

Scott Farquhar, Pernah Menangis Minta Komputer Kini Berharta Rp184 T - Halaman 2

Scott Farquhar yang pada masa kecil pernah menangis minta dibelikan komputer, kini menjelma menjadi taipan berharta Rp184 triliun dari bisnis perangkat lunak.
Scott Farquhar yang pada masa kecil pernah menangis minta dibelikan komputer, kini menjelma menjadi taipan berharta Rp184 triliun dari bisnis perangkat lunak. (CNN Indonesia/Andry Novelino).

Namun Scott dan Mike tak mau menyerah. Mereka menjalankan strategi baru untuk mendongkrak penjualan perangkat lunak; menjualnya secara online dengan harga murah.

"Harus diakui, perangkat lunak kami tidak memberikan banyak manfaat pada awalnya, jadi kami tidak bisa menjualnya dengan harga tinggi," jelas Farquhar seperti dikutip dari Forbes.

"Jika Anda tidak ingin menjualnya dengan harga yang tinggi, Anda harus menjualnya dalam jumlah besar. Untuk menjualnya dalam jumlah besar, barang tersebut harus dijual secara global. Dan jika Anda menjualnya secara global, barang tersebut harus dijual secara online," tambahnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Strategi itu berbuah manis. Suatu hari di tahun 2003, sebuah faks pesanan pembelian perangkat lunak datang dari American Airlines. Faks itu masih tergantung di luar kantor Scott di kantor pusat perusahaan di Sydney.

Mereka membeli perangkat lunak buatan Scott senilai US$1.000 tanpa pernah bicara dengan tim Atlassian.

Itu adalah akhir dari apa yang digambarkan Scott sebagai titik balik bisnisnya.

"American Airlines adalah perusahaan pertama yang mengirimi kami sejumlah uang dan berkata, 'Kami menginginkan perangkat lunaknya. Itu adalah momen yang cukup besar. Tentu saja, kami terus melihat model tersebut," katanya.

Pembelian itu membuat arus kas perusahaan kian positif. Scot dan Mike kemudian memanfaatkannya untuk berinvestasi besar dalam penelitian dan pengembangan.

Upaya tersebut membuat kinerja perusahaan makin moncer. 

Valuasinya perusahaan melonjak hingga US$3,3 miliar. Peningkatan valuasi itulah yang kemudian membuat Scott menjadi miliarder.

Pada 2015, mereka kemudian membawa Atlassian melantai di bursa Australia. Aksi korporasi itu membuat nilai pasar Atlassian melesat menjadi US$4,4 miliar dan membuat kekayaat Scott makin bertumpuk.

Kekayaan dipakai Scott salah satunya untuk membeli perumahan kuno berusia 154 tahun. Harga perumahan yang memiliki tujuh kamar itu tembus US$52 juta.

Pembelian rumah itu merupakan yang termahal di Australia. 

(agt/agt)

HALAMAN:
1 2

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat