Basuki soal Luhut Pakai Mandor Asing untuk IKN: Saya yang Putuskan
![Basuki soal Luhut Pakai Mandor Asing untuk IKN: Saya yang Putuskan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono merespons keinginan Menkomarinves Luhut Panjaitan memakai mandor asing untuk IKN dengan berkata,"Saya yang putuskan".](https://akcdn.detik.net.id/visual/2019/10/22/a48017e9-3321-435e-a1c2-375a18aa4e9b_169.jpeg?w=650&q=90)
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebut rencana pemerintah memakai mandor asing untuk mengawasi pembangunan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara masih belum diputuskan.
Basuki menegaskan keputusan memakai pengawas asing untuk pembangunan proyek IKN itu ada di tangannya.
"Ya belum diputuskan. Nanti kan saya yang putuskan," kata Basuki di Balai Teknik Sabo, Depok, Sleman, DIY, Rabu (21/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Basuki pun menekankan tak ada kendala dalam proyek pembangunan IKN sejauh melibatkan tenaga pengawas dalam negeri.
ADVERTISEMENT
"Ya, selama ini kan sudah jalan semua untuk nasional. Tidak ada masalah. Kalau nanti memang ada, (pengawas asing), tapi ya masih wacana," pungkasnya.
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Panjaitan sebelumnya mengungkapkan rencana pemerintah menggunakan mandor asing untuk mengawasi pembangunan IKN.
Hal itu ia sampaikan di Gedung DPR, Jumat (9/6). Ia menyatakan akan melaporkan rencana penggunaan pengawas bule dalam pembangunan IKN ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya lapor ke presiden, pengawas terpaksa dengan segala hormat pakai bule untuk kualitas. Jangan sampai Istana Presiden itu jadi tapi tidak bagus," ujar Luhut.
Penunjukan mandor akan dilakukan setelah ia mendapat tugas dari Jokowi untuk menjadi Ketua Tim Satuan Tugas Percepatan Investasi IKN.
Jokowi sendiri telah buka suara mengenai rencana pemerintah memakai mandor asing untuk mengawasi pembangunan proyek ibu kota negara (IKN) Nusantara.
Menurut Jokowi, istilah yang tetap digunakan adalah pengawas. Jumlah yang diusulkan pun hanya sedikit untuk memastikan kualitas proyek.
"Mandor apa? beda loh mandor sama pengawas. Memang sudah diusulkan dalam rapat kalau hanya satu, dua untuk urusan kualitas barang nanti yang dihasilkan. Nanti kalau jelek bagaimana kualitasnya," ujar Jokowi di Pasar Menteng Pulo, Jakarta Selatan, Kamis (15/6).
Jokowi menilai tidak ada yang salah menggunakan pengawas dari luar negeri untuk memastikan kualitas proyek yang dihasilkan.
Ia juga membantah penggunaan pengawas asing demi memuluskan masuknya investasi dari luar negeri di calon ibu kota negara.
Terkini Lainnya
26 Paket Proyek Rp4,14 T Terkait IKN Belum Ditender per 16 Juni
Bila Tes di Bali Sukses, Bayar Tol Nirsentuh Diterapkan di Seluruh RI
Basuki Patok Honor Bos Satgas Pembangunan Infrastruktur IKN Rp42 Juta
Setumpuk Jabatan Luhut di Era Pemerintahan Jokowi
Jokowi soal Berkantor di IKN Juli: Air dan Listrik Sudah Siap Belum?
Belum Juga Terbitkan Keppres IKN, Jokowi Mengaku Tak Mau Paksakan
Radar GCI Hasil Kolab RI-Prancis Cover IKN, Apa Hebatnya?
Jokowi Boyong 1.740 ASN ke IKN Mulai September, Termasuk Eselon I