yoldash.net

Banjir PHK di Rusia Imbas Sanksi Ekonomi Negara Barat

Ribuan pekerja otomotif di Rusia terkena PHK menyusul hujan sanksi ekonomi dari AS dan negara barat.
Ribuan pekerja otomotif di Rusia terkena PHK menyusul hujan sanksi ekonomi dari AS dan negara barat. Ilustrasi. (Reuters/Carlos Barria).

Jakarta, Indonesia --

Ribuan pekerja otomotif di Rusia telah dirumahkan dalam beberapa waktu terakhir. Pemutusan hubungan kerja (PHK) terjadi karena Rusia mendapat sanksi ekonomi dari Amerika Serikat (AS) dan negara-negara barat.

Salah satunya Pavel Terpugov, seorang tukang las di pabrik PSMA Rus, perusahaan otomotif patungan antara Stellantis dan Mitsubishi. Ia menyatakan PHK dilakukan tanpa informasi yang jelas.

"Tidak jelas apa yang akan terjadi. Mereka (pabrik) tidak memberi kami informasi konkret apa pun," ucap Terpugov seperti dilansir dari Reuters, Rabu (6/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan perusahaan tempatnya bekerja akan menghentikan produksi karena kekurangan suku cadang. Kondisi serupa juga terjadi pada Volkswagen asal Jerman dan Volvo asal Swedia yang juga kekurangan komponen produksi.

Padahal, jumlah pekerja mereka tidak sedikit. Volkswagen misalnya punya 4.200 pekerja, sedangkan Volvo Group 600 pekerja.

ADVERTISEMENT

Sanksi dari AS dan negara-negara barat untuk Rusia juga memicu kenaikan harga pangan. Terpugov bahkan perlu uang dua kali lipat dari biasanya untuk membeli bahan makanan yang harganya terus melambung.

Sejumlah analis memperkirakan inflasi Rusia naik ke level 24 persen pada tahun ini. Sementara pertumbuhan ekonomi justru merosot tajam.

Kondisi ini membuat pekerja bingung, termasuk Valery Uglov, montir di pabrik Volkswagen. Sebab, sanksi ekonomi dari negara barat dan AS berdampak bagi perusahaan tempatnya bekerja.

"Apakah masuk akal untuk menjatuhkan sanksi pada pabriknya sendiri dan kehilangan uang? Apakah masuk akal kehilangan pasar Rusia? Kami berharap untuk kembali bekerja sesegera mungkin dan semua orang akan memiliki kepercayaan diri di masa depan lagi," kata Uglov.

Sementara manajemen Volkswagen hanya berharap kondisi ekonomi di Rusia bisa segera pulih, meski penjualan mobil terus.

"Saya berharap, kami semua berharap, dalam waktu dekat semuanya akan stabil," kata Eksekutif Pemasaran di Dealer Volkswagen Angelina Minnigulova.

[Gambas:Video CNN]

(uli/aud)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat