Penampakan Komet Halloween Hancur Lebur Saat Dekati Matahari
Komet yang dijuluki "Komet Halloween" hancur saat mendekati Matahari pada hari Senin. European Space Agency (ESA) dan NASA melalui misi Solar and Heliospheric Observatory (SOHO) berhasil merekam detik-detik akhir komet ini sebelum akhirnya hancur lebur.
Komet yang memiliki nama asli C/2024 S1 (ATLAS) pertama kali ditemukan pada 27 September oleh sistem peringatan asteroid di Hawaii.
Komet ini mulanya diharapkan dapat terlihat di langit malam pada akhir Oktober, namun harapan tersebut pupus saat komet yang terbuat dari es, gas beku, dan bebatuan ini hancur dan menguap saat mencapai perihelion atau titik terdekatnya dengan Matahari.
Menurut NASA, komet ini termasuk kategori sungrazer, yaitu komet yang melintas dekat dengan Matahari hingga jarak 1,3 juta km. Sungrazer sering kali menguap karena paparan atmosfer panas Matahari.
Lihat Juga : |
"Secara statistik, sangat jarang bagi komet sungrazing untuk bertahan [saat terbang] melewati Matahari," jelas Karl Battams, ilmuwan komputasi di Naval Research Laboratory, melansir CNN, Rabu (30/10).
Perihelion komet ini terjadi pada Senin pagi pukul 7:30 ET, ketika ia melintas kurang dari satu persen jarak Bumi ke matahari, sebelum akhirnya menguap sepenuhnya. Sebagai perbandingan, komet C/2023 A3 Tsuchinshan-ATLAS yang melintas pada September lalu hanya mendekati sepertiga jarak Bumi dari matahari
Fenomena komet yang hancur saat mendekati Matahari sebenarnya umum terjadi, namun tidak semua komet mengalami nasib serupa.
Beberapa komet yang ukurannya lebih besar mampu bertahan, seperti C/2011 W3 Lovejoy pada tahun 2011 yang merupakan komet sungrazer paling terang yang pernah diabadikan SOHO. Tapi, komet seperti itu sangat jarang, menurut Battams.
William Cooke, pimpinan Meteoroid Environment Office NASA, menambahkan bahwa hingga 2030, hanya tiga komet yang diprediksi cukup terang untuk terlihat dengan mata telanjang, yakni C/2024 E1, C/2024 G3, dan 22P/Kopff. Mungkin saja akan ada komet baru yang bisa terlihat, tetapi itu sangat bergantung pada faktor-faktor tertentu.
Sementara itu, C/2023 Tsuchinshan-ATLAS sempat terlihat di langit malam pada pertengahan Oktober, meski sekarang hanya mungkin diamati melalui teleskop. Awalnya diperkirakan akan kembali dalam 80.000 tahun, tetapi perhitungan baru menunjukkan komet ini mungkin meninggalkan tata surya kita sepenuhnya.
(wnu/dmi)[Gambas:Video CNN]