yoldash.net

Asal-usul Manusia Dikaitkan dengan Makhluk Laut Penghisap Darah

Penelitian untuk menelusuri asal usul evolusi manusia dan vertebrata menuntun kepada ikan purba lamprey yang doyan hisap darah.
Ikan Lamprey doyan menghisap darah mangsanya sampai kering. (Karla Bartelt/USFWS)

Jakarta, Indonesia --

Peneliti menelusuri asal-usul sel yang penting bagi evolusi vertebrata dengan mempelajari sekelompok ikan purba yang disebut lamprey. Hasilnya, asal usul manusia kemungkinan terkait dengan ikan purba penghisap darah yang tak punya rahang itu.

Hasil penelitian itu dipublikasi di jurnal Nature Ecology and Evolution pada 26 Juli lalu.

Mengutip dari Live Science pada Rabu (1/8), Lamprey atau dikenal pula sebagai 'vampir laut' adalah ikan yang bentuknya mirip belut. Tubuhnya panjang, tidak bersisik, dan tidak bersirip, serta memiliki dua pasang insang di sisi tubuhnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lamprey dikenal dengan rahang dan penampilan muka yang terbilang menakutkan. Peneliti menilai populasi sel dari lamprey itu merupakan kunci asal usul vertebrata atau makhluk bertulang belakang, termasuk manusia.

Para pembelajar evolusi memahami bahwa vertebrata, termasuk manusia, memiliki garis nenek moyang hingga ikan purba yang hidup lebih dari 400 juta tahun lalu selama periode Devonian (419-359 juta tahun lalu).

Pada saat itu, ikan tak berahang memenuhi lautan, sedangkan vertebrata berahang jarang ditemui. Saat ini, yang terjadi justru sebaliknya.

Lamprey dan ikan purba, Hagfish, adalah satu-satunya kelompok vertebrata tak berahang yang dulunya dominan dan masih bertahan. Mereka termasuk vertebrata paling primitif yang masih hidup, jadi mempelajari gen mereka dapat membantu peneliti lebih memahami evolusi awal vertebrata.

"Lamprey mungkin memegang kunci untuk memahami dari mana kita berasal," kata salah satu peneliti studi tersebut, Carole LaBonne.

"Dalam biologi evolusi, jika Anda ingin memahami dari mana suatu ciri berasal, Anda tidak dapat mengharapkan vertebrata yang lebih kompleks yang telah berevolusi secara mandiri selama 500 juta tahun. Anda perlu melihat ke belakang, apa pun versi paling primitif dari jenisnya," lanjutnya.

"Hewan yang sedang Anda pelajari, yang membawa kita kembali ke hagfish dan lamprey - contoh terakhir vertebrata tak berahang yang masih hidup," imbuh profesor biosains molekuler di Northwestern University, Illinois, Amerika Serikat (AS) tersebut.

LaBonne dan para koleganya membandingkan gen lamprey dengan sekelompok katak air berahang, Xenopus.

Tim peneliti secara khusus mengamati gen yang mengatur populasi sel induk yang disebut neural crest, yang hanya ditemukan pada vertebrata dan membantu mendorong evolusi vertebrata.

"Sel induk ini sangat penting bagi tubuh vertebrata karena mereka menyumbangkan beragam jenis sel, jaringan, dan struktur yang penting bagi asal usul dan diversifikasi vertebrata," tulis para peneliti dalam studi tersebut.

Tim menemukan jaringan gen serupa pada kedua hewan - kecuali satu perbedaan besar. yakni gen pengatur sel induk yang disebut pou5 tak muncul dalam sel puncak saraf lamprey.

Peneliti menduga itu yang mungkin membatasi kemampuan sel tersebut untuk membuat kepala dan rahang lamprey.

[Gambas:Video CNN]

(kid)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat