yoldash.net

Rekor Baru, Kupu-kupu Terbang 4.200 Km Lintasi Samudra Atlantik

Sebuah penelitian terbaru mengungkap cara rombongan kupu-kupu terbang menempuh jarak 4.200 kilometer melintasi Samudra Atlantik tanpa berhenti.
Ilustrasi. Studi terbaru mengungkap cara rombongan kupu-kupu terbang menempuh jarak 4.200 kilometer melintasi Samudera Atlantik tanpa berhenti. (Foto: Pixabay/GLady)

Jakarta, Indonesia --

Penelitian terbaru berhasil membongkar bagaimana rombongan kupu-kupu Painted Lady terbang menempuh jarak 4.200 kilometer melintasi Samudra Atlantik tanpa berhenti. Bagaimana bisa?

Penelitian yang terbit di jurnal Nature Communications itu mengungkap perjalanan epik ini melibatkan navigasi canggih yang memanfaatkan angin dan cuaca.

Para peneliti yang terlibat dalam studi ini menjelaskan bahwa butuh waktu lima hingga delapan hari bagi kupu-kupu Painted Lady, Kupu-kupu Painted Lady, atau yang dikenal dengan nama ilmiah Vanessa cardui, untuk menyebrangi Samudra Atlantik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan analisis kendala energi, para peneliti menyimpulkan kupu-kupu dapat terbang maksimal 780 kilometer atau lebih tanpa berhenti, tetapi kondisi angin yang mendukung memungkinkan mereka untuk menyelesaikan perjalanan yang panjang.

Lihat Juga :

"Ini sebenarnya semacam rekor bagi serangga, terutama kupu-kupu, untuk melakukan penerbangan sejauh itu tanpa kemungkinan untuk berhenti," kata Gerard Talavera, ahli entomologi dan penulis utama studi ini, mengutip CNN, Rabu (3/7).

ADVERTISEMENT

Para peneliti percaya bahwa kupu-kupu ini ikut serta dalam migrasi tahunan mereka ke selatan dari Eropa, namun tersesat saat angin meniup mereka ke lautan, tambahnya.

Kupu-kupu itu kemudian kemungkinan besar mengikuti angin yang berhembus dari timur ke barat di dekat khatulistiwa, hingga mencapai daratan Amerika Selatan.

Dalam penelitian ini, para peneliti harus memastikan bahwa kupu-kupu tersebut memang melakukan perjalanan melintasi lautan.

Pertama-tama, untuk mengesampingkan serangga tersebut tidak melakukan perjalanan darat dari Amerika Utara, para peneliti menganalisis DNA mereka dan menemukan kecocokan dengan populasi Eropa-Afrika.

Selanjutnya, tim menggunakan teknik yang dikenal sebagai pelacakan isotop yang melihat komposisi sayap kupu-kupu untuk mencari bukti jenis tanaman yang mereka makan saat menjadi ulat.

Dengan metode ini, para ilmuwan menyimpulkan tempat kelahiran kupu-kupu tersebut berada di Eropa Barat, Afrika Utara atau Afrika Barat.

Namun, kunci sebenarnya untuk menemukan rute yang diambil kupu-kupu adalah dengan menelusuri serbuk sari yang menempel pada kupu-kupu. Para peneliti mengungkap serbuk sari dapat memberi tahu perjalanan migrasi mereka melalui tanaman tempat mereka mencari makan.

Selain itu, para penulis menyatakan analisis data cuaca dari 48 jam sebelum penemuan kupu-kupu yang terdampar terbukti "sangat mendukung kupu-kupu untuk menyebar melintasi Atlantik dari Afrika Barat".

Jika serangga tersebut melakukan perjalanan dari tempat kelahirannya di Eropa, kemudian ke Afrika dan Amerika Selatan, perjalanan kupu-kupu itu bisa mencapai 7.000 kilometer atau lebih.

"Banyak orang menganggap kupu-kupu sebagai makhluk yang sangat rapuh. Saya pikir ini benar-benar menunjukkan betapa kuat dan tangguhnya mereka dan perjalanan luar biasa yang mereka tempuh - mereka tidak boleh diremehkan," kata Megan Reich, peneliti pascadoktoral Universitas Ottawa yang juga terlibat dalam penelitian ini.

[Gambas:Video CNN]

(tim/dmi)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat