yoldash.net

Jokowi Bongkar Alasan RI Buat Lab Super Canggih di Depok

Jokowi meresmikan IDTH, yang diklaim sebagai laboratorium telekomunikasi terbesar se-Asia Tenggara dengan 12 fasilitas lab, pada Selasa (7/5).
Jokowi meresmikan IDTH, yang diklaim sebagai laboratorium telekomunikasi terbesar se-Asia Tenggara dengan 12 fasilitas lab, pada Selasa (7/5). (Foto: ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)

Jakarta, Indonesia --

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap alasan pemerintah membangun Indonesia Digital Test House (IDTH), sebuah laboratorium pengujian Hp dan telekomunikasi. Menurutnya, pembangunan IDTH bertujuan untuk mengurangi impor dalam segi pengujian perangkat.

Jokowi meresmikan IDTH pada Selasa (7/5). IDTH diklaim sebagai laboratorium telekomunikasi terbesar se-Asia Tenggara dengan 12 fasilitas lab.

"Ini kan kita kejar-kejaran dengan perubahan-perubahan teknologi digital yang sangat cepat. Kalau kita tidak memperbarui proses pengujian perangkat-perangkat teknologi digital ya akan ketinggalan," kata Jokowi dalam acara peresmian di Depok, Jawa Barat, Selasa (7/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi memang ini adalah balai pengujian perangkat-perangkat telekomunikasi yang canggih. Dan memang sangat diperlukan," lanjut dia.

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengungkit soal kemampuan Indonesia yang masih banyak mengimpor perangkat teknologi dan alat komunikasi. Menurutnya hal itu mengakibatkan defisit perdagangan hingga Rp30 triliun.

ADVERTISEMENT

"Perangkat teknologi dan alat komunikasi yang kita pakai masih didominasi barang-barang impor dan nilai defisit perdagangan sektor ini hampir US$2,1 miliar lebih dari Rp30 triliun," ujar Jokowi.

"Impor juga masih mendominasi di permohonan uji perangkat, ini data yang saya peroleh yang dari RRT (Republik Rakyat Tiongkok) itu ada 3.046 perangkat, sedangkan yang dari Indonesia hanya 632 perangkat, sangat jauh sekali," tambahnya.

Tak hanya itu, ia juga memaparkan bahwa dari 320 supplier perangkat Apple di dunia, hanya dua yang berasal dari Indonesia. Sedangkan dari Filipina ada 17 supplier, Malaysia 19 supplier, Thailand 24 supplier, dan Vietnam 72 supplier.

Jokowi awalnya menyinggung soal kunjungan dua pemimpin perusahaan teknologi yang berkunjung ke Indonesia beberapa waktu lalu, yaitu Bos Apple Tim Cook dan Bos Microsoft Satya Nadella.

Usai kunjungan tersebut, Jokowi kerap menekankan agar Indonesia tak hanya menjadi penonton dan konsumen di ranah teknologi, tetapi bisa juga menjadi produsen.

Jokowi menyebut teknologi tumbuh sangat cepat dan perangkat-perangkat teknologi baru mengubah cara-cara kita bekerja dengan adanya kemudahan-kemudahan yang menawarkan kecepatan dan yang menawarkan efisiensi. Sayangnya, Indonesia masih banyak mengandalkan impor, termasuk dalam pengujian perangkat digital.

Lebih lanjut, kehadiran IDTH atau Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT), kata Jokowi, memiliki peran krusial untuk memastikan keamanan dan standar keselamatan perangkat-perangkat digital yang digunakan masyarakat.

"Saya mengharapkan IDTH ini tidak hanya menjadi tempat uji sertifikasi, tidak boleh berhenti sekadar pengadaan alat dan teknologi saja, tetapi juga menjadi tempat untuk mendorong inovasi, memperkuat ekosistem teknologi digital lokal dengan kemudahan akses sertifikasi," tuturnya.

Jokowi juga meminta meminta Kominfo untuk terus mendorong IDTH menjadi pusat riset dan pengembangan dengan menggandeng perguruan tinggi, startup serta kalangan UMKM.

Ia juga meminta Kominfo mendorong riset dan paten serta mendukung pengembangan, pengujian dan, sertifikasi produk-produk lokal agar produk perangkat digital dalam negeri mampu bersaing.

(lom/dmi)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat