yoldash.net

Drone Emprit Ungkap Publik Percaya Isu Rohingya Terkait Pilpres

Pengusiran mahasiswa terhadap pengungsi Rohingya di Aceh dan unggahan influencer tertentu malah memicu sikap kontra terhadap kubu tertentu.
Pengusuran paksa pengungsi Rohingya oleh oknum yang mengklaim mahasiswa di Balee Meuseuraya Aceh (BMA) memicu sentimen negatif. (CNN Indonesia/Dani Randi)

Jakarta, Indonesia --

Alih-alih positif, kebencian dan kasus pengusiran terhadap pengungsi etnis Rohingya malah memicu banjir serangan dari publik di media sosial dan membuat yakin bahwa ini terkait Pilpres 2024.

Hal itu berdasarkan kajian lembaga analisis media sosial Drone Emprit periode 1–29 Desember 2023 di media online dan Twitter.

Drone Emprit menyebut isu Rohingya didominasi tiga jenis emosi (emotion). Pertama, yakin (Trust) yang mencapai 4.400-an kicauan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Publik yakini isu Rohingya berkaitan dengan isu Pilpres," demikian paparan lembaga yang diunggah pendirinya, Ismail Fahmi, di X alias Twitter.

"Besarnya emosi 'trust' berhubungan erat dengan keyakinan publik bahwa narasi pro kontra Rohingya berkaitan dengan Pilpres dan segala disinformasi soal pengungsi Rohingya digerakkan oleh pihak tertentu."

Kedua, terkejut (surprise) yang mencapai 2.200-an unggahan. Publik, kata Drone Emprit, kaget dengan aksi yang dilakukan mahasiswa Aceh pada pengungsi perempuan dan anak Rohingya.

Ketiga, marah (anger) dengan 2.600-an unggahan. "Publik mengutuk soal adanya kemungkinan penggunaan isu Rohingya untuk kepentingan Pilpres."

Hal ini diperkuat dengan sentimen di media sosial dengan sentimen positif lebih unggul (56 persen) ketimbang sentimen negatif (33 persen) terhadap etnis Rohingya.

Sentimen positif pada umumnya punya narasi yang mengingatkan masyarakat agar tidak xenophobia (anti asing), indikasi isu pesanan di kasus Rohingya, dan kutukan terhadap aksi pengusiran pengungsi Rohingya yang dilakukan oleh mahasiswa Aceh.

Sementara, sentimen negatif adalah terkait ulasan soal imigran illegal dari Rohingya, dan sorotan penduduk Indonesia yang lebih membutuhkan bantuan.

Pernyataan Prabowo

Drone Emprit mengungkap dua momen utama banyaknya ekspos di media sosial soal Rohingya adalah pada 26 dan 29 Desember 2023.

Pada 26 Desember, pengguna X ramai membincang soal Rohingya dan kaitannya dengan Pilpres yang dipicu oleh unggahan akun @sosmedkeras yang mengaminkan ucapan Prabowo perihal Rohingya.

"Betul Pak," kicau akun anonim tersebut.

Sebelumnya, di hari yang sama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyatakan pemerintah mengutamakan kepentingan masyarakat Indonesia ketimbang pengungsi Rohingya.

[Gambas:Twitter]

"Tentu kita mengutamakan kepentingan rakyat kita sendiri dan nasional kita bahwa masih banyak rakyat kita yang susah," kata dia yang juga calon presiden nomor urut 2 itu saat bersilaturahmi dengan ulama dan tokoh masyarakat Aceh di Hotel Hermes Banda Aceh, Selasa (26/12).

Menurut Prabowo, urusan pengungsi Rohingya mestinya tidak hanya diserahkan kepada Indonesia.

"Jadi tidak begitu fair kalau kita harus menerima semua pengungsi itu menjadi beban kita walaupun dari segi kemanusiaan kita punya juga rasa solidaritas ingin membantu dan sebagainya," ujar capres yang pernah dua kali gagal di pemilu itu.

Pada 29 Desember, perbincangan soal Rohingya mencapai level tertinggi di media sosial (64.622 mentions). Hal ini didorong kecaman para pengguna X terhadap aksi pengusiran pengungsi Rohingya yang dilakukan oleh mahasiswa di Aceh.

Pada saat itu, mahasiswa dari berbagai kampus, seperti Al Washliyah, Universitas Abulyatama, Bina Bangsa Getsempena, STAI Nusantara, dan Sekolah Tinggi Pante Kulu melakukan aksi usir paksa Rohingya di Balee Meuseuraya Aceh (BMA).

Koordinator mahasiswa yang melakukan aksi pengusiran Teuku Warija Arismunandar, yang pernah divonis 2 tahun di kasus narkoba, disebut juga merupakan relawan Barisan Muda Hadi Surya (BMHS).

Hadi Surya sendiri adalah anggota DPRK Aceh Selatan sekaligus Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Aceh Selatan. Dengan kata lain, anak buah Prabowo.

Dalam isu Rohingya ini, Drone Emprit tak menemukan tanda pagar (tagar/hashtag) terstruktur.

"Namun kelompok kontra Prabowo menggunakan tagar #asalbukan02 dan #AsalBukanPrabowo untuk soroti aksi koordinator mahasiswa yang terafiliasi dengan Gerindra melakukan pengusiran terhadap pengungsi Rohingya."

[Gambas:Video CNN]

(tim/arh)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat