yoldash.net

250 Juta Data Diklaim Bocor di Hari Pertama Kampanye, KPU Telusuri

Hacker diduga membobol data KPU dan mencuri data pribadi warga di hari pertama kampanye Pilpres 2024.
Ilustrasi. Kebocoran data diduga terjadi di situs KPU. (Istockphoto/ Gangis_Khan)

Jakarta, Indonesia --

Dugaan kebocoran data Komisi Pemilihan Umum (KPU) mewarnai hari pertama kampanye Pilpres 2024, Selasa (28/11).

Hal itu terungkap dalam unggahan di akun X milik Founder Ethical Hacker Indonesia Teguh Aprianto.

"Belum juga pemilu dan tau hasilnya gimana tapi data pribadi kita semua yang terbaru malah udah bocor duluan," tulisnya dalam unggahan tersebut disertai tangkapan layar unggahan data di Breachforums, Selasa (28/11) siang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Gambas:Twitter]

Menurut penelusuran Indonesia.com, data yang diklaim milik KPU tersebut dibocorkan oleh akun dengan nama Jimbo di BreachForums pada Senin (27/11) pukul 09.21 WIB. Unggahan tersebut terakhir kali disunting pada siang ini.

Dalam unggahan tersebut, penjahat siber ini juga melampirkan sampel data yang diklaimnya didapatkan dari KPU (kpu.go.id). Sampel data tersebut memuat nama, Nomor Induk Kependudukan (NIK), tanggal lahir, hingga alamat.

Sampel ini juga memuat data sejumlah pemilih yang berada di luar negeri.

Dugaan kebocoran data Komisi Pemilihan Umum (KPU) mewarnai hari pertama kampanye pemilihan umum (pemilu) 2024 pada hari ini (28/11).Dugaan kebocoran data tersebut pertama kali diunggah oleh Founder Ethical Hacker Indonesia Teguh Aprianto di akun X miliknya pada Selasa (28/11) siang.Tampilan unggahan bocoran data diduga dari KPU di BreachForums. (Foto: Arsip Istimewa)


Pengunggah mengklaim memiliki lebih dari 250 juta (252.327.304) data. Ia menyediakan sekitar 500 ribu data sebagai sampel yang bisa dilihat para pengguna BreachForums.

Penjahat siber ini menjual data tersebut dengan harga 2BTC atau US$74 ribu (Rp1,14 miliar).

Menanggapi dugaan kebocoran data ini, Komisioner KPU Betty Epsilon Idroos mengatakan pihaknya tengah melakukan penelusuran bersama kepolisian dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

"Kami masih on proses melakukan penelusuran dengan mabes cyber bareskrim dan BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara)," ujarnya kepada Indonesia.com lewat pesan teks, Selasa (28/11).

Bukan sekali ini saja KPU dihantam dugaan kebocoran data. Pada era hype Bjorka, 2022, 105 juta data KPU diduga dibocorkan. Berdasarkan penyelidikan saat itu, kebocoran data diklaim bukan berasal dari penyelenggara pemilu.

Jelang Pemilu 2024, KPU pun rutin berkoordinasi dengan berbagai lembaga yang terkait keamanan siber, termasuk BSSN.

[Gambas:Video CNN]

(lom/arh)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat