yoldash.net

Bandung Bak 'Lautan Api', Rekor Suhu Pecah Setara Jakarta

Bandung dingin kini cuma mitos. Rekor suhu panas terus bermunculan sepanjang Agustus dan September.
Warga menyeberang Jl Asia Afrika, Bandung. Kota Kembang kini benar-benar hot. (ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI)

Jakarta, Indonesia --

Suhu di Kota Bandung, Jawa Barat, disebut mencapai rekor tertinggi hingga membuatnya setara kota-kota pesisir seperti DKI Jakarta. Ada fenomena apa?

"Pecah Rekor! Suhu maksimum di kota Bandung kemarin mencapai 33C, cuy!" kicau pakar klimatologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin dalam akun Twitter alias X-nya, Rabu (27/9).

"Ini tertinggi menurut catatan suhu selama tiga bulan terakhir di bandara Husein. Selain itu, selama bulan September sudah 12 hari tercatat suhu maksimum lebih dari 30C. Bandingkan dg Juli dan Agustus," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Gambas:Twitter]

ADVERTISEMENT

Berdasarkan data suhu Bandung dari Stasiun di Bandara Husein Sastranegar yang diunggahnya, rekor itu pecah pada Selasa (26/9) setelah sebelumnya menunjukkan peningkatan tren cuaca harian.

Berikut rincian sepekan terakhirnya:

26 September: suhu maksimum 33 derajat C, suhu minimum 18 derajat C.
25 September: suhu maksimum 31,8 derajat C, suhu minimum 18,8 derajat C.
24 September: suhu maksimum 31,8 derajat C, suhu minimum 18,2 derajat C.
23 September: suhu maksimum 28,8 derajat C, suhu minimum 18,8 derajat C.
22 September: suhu maksimum 31,2 derajat C, suhu minimum 18 derajat C.
21 September: suhu maksimum 31 derajat C, suhu minimum 18,6 derajat C.

Erma juga mengungkap rekor suhu Agustus terjadi pada 25 Agustus dengan suhu maksimum 32,8 derajat C dan suhu minimum 18,2 derajat C.

Sementara, rekor suhu Juli terjadi pada 13 Juli (maksimum 30,8 derajat C, minimum 18,6 derajat C) dan 12 Juli (maksimum 30,8 derajat C, minimum 18,8 derajat C).

"Pada bulan Juli dan Agustus, sangat jarang suhu maksimum lebih dari 30C. Padahal, posisi semu matahari berada di ekuator pada 22-23 September, sehingga menjauhi Bandung atau Jawa. Tapi kok bisa suhu maksimum lebih panas bulan September?" kata Erma.

Menurut data situs AccuWeather, suhu Bandung bahkan tercatat lebih panas lagi. Sepanjang bulan ini, suhu maksimumnya terus di atas 30 derajat C, dengan suhu maksimum terendah 32 derajat C.

Rekornya mencapai 35 derajat C pada 22 dan 25 September.

Sebagai perbandingan, situs yang sama mencatat suhu maksimum DKI Jakarta sepekan terakhir (21–26 September) berturut-turut mencapai 33, 35, 32, 33, 35, dan 36 derajat C. Hari ini bahkan suhu maksimum tercatat mencapai 37 derajat C!

Sebab Bandung membara

Erma mengungkap sejumlah penyebab suhu Bandung tinggi. Pertama, kondisi langit cerah tanpa tutupan awan (clear sky) pada September. 

"Sehingga radiasi gelombang pendek matahari terserap oleh atmosfer di permukaan lebih maksimal dibandingkan radiasi yg dipantulkan balik oleh awan ke angkasa dalam bentuk gelombang panjang."

Kondisi ini pula memicu luruhnya awan Cumulus (biasanya berbentuk seperti kapas, memanjang ke atas).

"Meskipun awan Cumulus masih bisa terbentuk di siang hari, namun tipis dan segera meluruh. Ini karena dukungan kelembapan sangat minim sehingga pertumbuhan Cumulus sulit berlanjut," jelas Erma.

Kedua, faktor perubahan iklim. Menurutnya, data suhu selama dekade terakhir menunjukkan peningkatan pesat. Bahkan, ada wilayah RI yang naik 4 derajat C dari biasanya pada Juli, yang diidentifikasi sebagai bulan terpanas sepanjang sejarah.

Ketiga, fenomena iklim pengering curah hujan, El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) positif.

Ia menyebut kedua fenomena yang bersumber dari anomali di Samudera Pasifik dan Samudera Hindia ini menyebabkan atmosfer minim awan sehingga lebih kering.

"Seiring penguatan El Nino dan IOD, maka kondisi minim awan dapat terus berlanjut pada bulan-bulan berikutnya. Apalagi, ini diperparah dg pendinginan suhu permukaan laut di wilayah Indonesia yg semakin meluas," urai dia.

"Kesimpulan: mitigasi harus dilakukan selama periode triwulan kedua kekeringan (September-November) di Indonesia," cetus Erma.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya memperingatkan El Nino bakal berdampak kuat pada Juli, Agustus, September, Oktober.

Wilayah yang paling kena El Nino adalah selatan khatulistiwa, yakni Sumatera bagian tengah hingga selatan, pulau Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara, Kalimantan bagian selatan, sebagian besar Sulawesi, sebagian Maluku Utara, sebagian Maluku, dan Papua bagian selatan.

(tim/arh)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat