yoldash.net

Sumatra-Jawa Diprediksi Siang Cerah Sore Hujan Pekan ini, Apa Sebab?

Sumatra dan Jawa diprediksi didominasi cuaca cerah pada siang dan hujan pada sore hingga malam. Efek siklon tropis dan kondisi lokal signifikan.
Ilustrasi. Cerah berawan pada siang dan hujan pada sore diprediksi dominasi Jawa dan Sumatra pekan ini. (CNN Indonesia/ Adi Ibrahim)

Jakarta, Indonesia --

Kondisi cerah pada siang hari dan hujan pada sore hingga malam diprakirakan dominasi Sumatra dan Jawa sepanjang pekan ini. Fenomena El Nino masih terdeteksi belum signifikan. 

"Pada sepekan ke depan kondisi cuaca di wilayah Sumatera dan Jawa akan dominan cerah berawan - berawan sepanjang pagi - siang hari, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diprakirakan terdapat pada sore dan menjelang malam hari," menurut keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam Prospek Cuaca Seminggu ke Depan Periode 18–24 Juli 2023.

"Sementara untuk wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua terdapat potensi hujan sedang - lebat pada siang dan malam hari," lanjut keterangan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa pemicunya?

ADVERTISEMENT

BMKG mengungkap "faktor cuaca global dan regional di sebagian besar wilayah Indonesia sangat mempengaruhi cuaca di wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan."

Faktor global yang dimaksud mencakup indeks-indeks yang mencerminkan angka fenomena iklim yang memicu penurunan curah hujan El Nino, yakni, Southern Oscillation Index (SOI) dan Nino 3.4, serta Indian Ocean Dipole (IOD).

"Dalam skala global, nilai SOI, IOD, dan Nino 3.4 tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia," kata BMKG.

Dalam hal faktor regional, gelombang atmosfer Madden Julian Oscillation (MJO) aktif pada kuadran 5 (Maritime Continent, Netral), "menunjukkan kondisi yang kurang signifikan untuk wilayah Indonesia."

Selain itu, aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuator diprakirakan aktif di sebagian besar wilayah Sumatra, Jawa, dan Bali, selama sepekan ke depan.

Gelombang atmosfer Kelvin juga diprakirakan masih akan aktif di Sumatra bagian tengah dan selatan, Kalimantan bagian barat dan selatan, Sulawesi bagian tengah, dan Maluku.

"Faktor-faktor tersebut mendukung potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut."

Ada pula sumbangsih Siklon Tropis Talim yang terpantau di Laut China Selatan dengan kecepatan angin mencapai 55knot (95 km/jam) dan tekanan udara minimum 980 hPa yang bergerak ke arah barat-barat laut.

"Sistem tersebut menginduksi low level jet yang memanjang dari perairan utara Aceh, Teluk Thailand, hingga Laut Cina Selatan."

Ada pula pengaruh Bibit Siklon Tropis 98W yang terpantau di Samudra Pasifik utara Papua yang menginduksi low level jet (arus udara sempit di atmosfer rendah) yang terpantau di Samudra Pasifik utara Halmahera-Papua.

"Sistem tersebut juga membentuk daerah konvergensi yang memanjang di sekitar sistem," kata BMKG.

Sirkulasi Siklonik juga terpantau di Samudra Hindia barat Sumatra Barat yang membentuk daerah konvergensi (area tempat pertemuan angin dari utara dan selatan) yang memanjang dari perairan barat Bengkulu hingga Samudra Hindia barat Sumatera Barat.

Daerah konvergensi juga terpantau memajang dari Samudra Hindia barat Aceh hingga Aceh dan di Papua.

"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi maupun di sekitar sirkulasi siklonik tersebut," menurut BMKG.

Berdasarkan prediksi kondisi global, regional, dan probabilistik model, BMKG memprakirakan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terdapat di sejumlah wilayah.

Yakni, Aceh, Sumatera Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.

(tim/arh)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat