yoldash.net

Kenapa Matahari Berwarna Kuning?

Apa alasan Matahari tampak berwarna kuning hingga jingga? Ahli menjelaskan itu terkait dengan faktor atmosfer.
Matahari di Pantai Senggigi. Benarkah pusat Tata Surya ini berwarna kuning? (ANTARA FOTO/AHMAD SUBAIDI)

Jakarta, Indonesia --

Matahari terlihat berwarna kuning hingga oranye jika dilihat dengan mata telanjang. Benarkah itu warna sesungguhnya pusat Tata Surya tersebut?

Warna kuning itu sendiri makin kentara pada saat terbit dan tenggelam Matahari hingga membuatnya tampak jingga menjurus ke merah.

Dilansir Live Science, jika ingin mengetahui warna Matahari seseorang bisa membedah dan mengukurnya tanpa memerlukan teknologi canggih.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lihat Juga :

"Warna sebuah pancaran atau sinar bisa dengan mudah diidentifikasi dengan membuatnya melintasi sebuah prisma. Cara mudah, murah, dan bisa digenggam tangan itu membuat pancaran sinar cahaya tersebar ke dalam komponen warna murninya," kata Christopher Baird, asisten profesor fisika di West Texas A&M University, Amerika Serikat.

Baird menambahkan semua bagian Matahari dan lapisannya bercahaya. Menurutnya, 'warna Matahari' adalah sebuah "spektrum warna yang hadir di dalam cahaya Matahari, yang muncul dari interaksi kompleks antara semua bagian matahari."

ADVERTISEMENT

Setiap warna murni punya gelombang frekuensi yang unik. Itulah mengapa para ilmuwan cenderung menggunakan kata "warna" dan "frekuensi" secara saling bergantian karena sebuah warna cahaya didefinisikan oleh frekuensinya.

Contohnya, untuk cahaya yang terlihat, merah punya frekuensi terendah dengan ungu sebaliknya. Rentang warna atau frekuensi dalam sebuah pancaran sinar disebut dengan spektrum.

Ketika kita mengarahkan sinar matahari lewat sebuah prisma, kita bisa melihat semua warna pelangi keluar di ujung lainnya. Saat itulah kita melihat semua warna yang bisa dilihat oleh mata manusia.

"Oleh karenanya, Matahari itu [berwarna] putih karena putih tersusun dari semua warna," kata Baird.

Selain lewat prisma, ada cara yang lebih rumit yakni dengan memanfaatkan kamera, yang akan mengambil pengukuran kuantitatif terhadap kecerahan cahaya yang mengenai piksel berbeda.

Hal tersebut memberi kita cara untuk memplot kecerahan frekuensi yang berbeda dalam spektrum Matahari.

Jika satu frekuensi tertentu secara konsisten lebih cerah daripada yang lain, kita bisa menyimpulkan Matahari merupakan bayangan dari warna tersebut, namun bukan itu poinnya.

"Ketika kita melakukannya, kita menemukan secara kuantitatif bahwa semua warna yang terlihat, hadir di cahaya Matahari dan dalam jumlah yang kira-kira sama," kata Baird.

Spektrum hijau

Alastair Gunn, astronom di the Jodrell Bank Centre for Astrophysics, University of Manchester, menyebut Matahari pada dasarnya menghasilkan semua warna.

"Matahari menghasilkan cahaya dalam semua rentang gelombang (atau warna). Faktanya, Matahari melakukannya dalam semua bagian spektrum elektromagnetik, kecuali gelombang gamma," tulis Alastair di Science Focus.

Ia menambahkan puncak dalam spektrum Matahari bisa digunakan untuk menurunkan suhu permukaannya, yakni sekitar 5.780º Kelvin (kira-kira 5.500° C). "Proses yang sama dapat digunakan untuk menetapkan suhu permukaan bintang," tulisnya lagi.

Puncak panjang gelombang dalam sebuah spektrum juga umumnya ditentukan oleh warna jelas sebuah obyek. Misalkan, bintang yang lebih dingin tampak merah dan yang lebih panas terlihat biru dengan warna oranye, kuning, dan putih di antaranya.

"Untuk Matahari, spektrumnya sebetulnya berpuncak di panjang gelombang yang normalnya kita deskripsikan sebagai hijau," tulis Alastair.

Akan tetapi, di rentang sempit spektrum tampak, jumlah cahaya yang dipancarkan pada setiap panjang gelombang hampir persis sama. Namun yang lebih penting, mata manusia tidak merasakan cahaya dengan merata-ratakan berbagai warna spektrum secara bersamaan.

"Jadi, sedikit kelebihan cahaya hijau tidak terlihat hijau di mata manusia - terlihat putih. Matahari harus memancarkan hanya cahaya hijau agar mata kita dapat melihatnya sebagai hijau. Ini berarti warna Matahari yang sebenarnya adalah putih," tulisnya.

Jadi kenapa Matahari kebanyakan terlihat kuning?

Gunn menyebut itu karena terkait lapisan atmosfer yang menyebarkan cahaya biru. Di sisi lain, ketiadaan warna biru membuat mata menangkap warna kuning pada cahaya Matahari.

"Karena atmosfer bumi menyebarkan cahaya biru lebih efisien daripada cahaya merah. Defisit kecil dalam cahaya biru ini berarti mata memandang warna Matahari sebagai kuning," jelasnya.

Lihat Juga :

"Semakin banyak atmosfer yang dilewati cahaya Matahari, semakin banyak cahaya biru yang tersebar," imbuh dia.

Hal ini makin jelas saat kondisi terbit dan terbenam Matahari.

"Selama matahari terbit dan terbenam, terdapat persentase cahaya merah yang jauh lebih besar dalam spektrum Matahari, yang seringkali memberikan hasil yang spektakuler," tandasnya.

(lth/arh)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat