yoldash.net

Netizen Lomba Unjuk Chaos Sesungguhnya KRL, Evita Nursanty Buka Suara

Warganet ramai-ramai menunjukkan chaos sesungguhnya KRL saat jam kerja, terutama di Stasiun Manggarai, usai terpicu oleh komentar Anggota DPR Evita Nursanty.
Ilustrasi. Netizen 'merujak' Anggota DPR Evita Nursanty yang bilang KRL cuma 'chaos' saat lebaran. (CNNIndonesia/Adhi Wicaksono)

Jakarta, Indonesia --

Netizen 'merujak' Anggota DPR dari Fraksi PDIP Evita Nursanty yang menyebut Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line cuma 'chaos' saat Lebaran. Pasalnya, ia diduga salah mengidentifikasi antara KRL dan Kereta Api Jarak Jauh.

Sebelumnya, viral video yang berisi pernyataan Evita terkait impor KRL bekas dari Jepang. Hal itu terjadi dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR, Senin (27/3).

"Sekarang apakah kita chaos? Kalau kita tidak impor ini barang apakah kita chaos," tutur Evita dalam rapat yang juga disiarkan di kanal YouTube DPR RI itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Gambas:Twitter]

"Kita kan biasanya chaos itu di tahun baru, kita biasanya chaos itu kan di Lebaran, ini kan sudah lewat semua ke-chaos-an kita, apakah memang ini suatu urgensi kalau kita tidak impor chaos? Nah itu juga menjadi pertanyaan bagi saya, Pak," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Potongan video itu pun menyebar cepat di media sosial dan dikomentari senada oleh warganet. Intinya, mereka mempertanyakan pengetahuan Evita soal pola kerja KRL yang sibuknya tiap hari kerja, bukan saat lebaran seperti kereta jarak jauh.

Akun @AlvianWidyatama, misalnya, mengungkap contoh 'chaos' sebenarnya di KRL. Di antaranya, kesibukan pada jam kerja, kondisi rangkaian yang kian penuh, hingga tiba-tiba mogok di tengah jalan.

"Ini terjadi di hari kerja. Bukan saat lebaran ataupun tahun baru," sindirnya.

[Gambas:Twitter]

Netizen @universefvctory menyebut, berdasarkan pengalamannya, KRL saat lebaran malah tidak padat.

"jujur ya gue bahkan bukan org jakarta, tpi klo lebaran suka naik krl commuter buat transit, dan gue percaya kalo lebaran malah lebih plong ketimbang hari biasa soalnya gue kalo lebaran suka bawa tas mudik tapi masih muat meskipun berdiri dan ga empet empetan."

[Gambas:Twitter]

Warganet lain menduga Evita, yang juga Dokter Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran (Unpad) itu, belum merasakan naik KRL terlebih di jam sibuk di hari kerja. 

"wkwkwkwkwk ibunya gatau aja rasanya nyampe manggarai bukannya ambil peron 12 arah bogor tapi bela-belain ambil 10 dulu ikut sampe jakarta kota demi bisa duduk tenang sampe bogor," kicau akun @seerroja.

[Gambas:Twitter]

"ibunya blm pernah rasain, lupa balik sore, malah pake sendal, naek krl arah bekasi atau bogor, yg udh jadi pepes, terus kaki keinjek sepatu gunung tp ga bisa gerak," timpal @nikra_tama.

[Gambas:Twitter]

Beberapa akun lainnya pun menyarankan politikus PDIP itu untuk terjun langsung merasakan nikmatnya kepadatan rangkaian KRL.

"Bu cobak yuk tukeran sama saya sehari aja , yang tiap mau berangkat kerja berasa kek mau perang," ungkap @deaaa14_.

[Gambas:Twitter]

"bu saya cuman saran, ibu naek kereta dari manggarai jam 7 pagi kearah tanah abang. dan coba naik krl jam 5 dari suidrman kearah bogor dan bekasi. niscahya ibu akan mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan. NB: rasakan sensasi berbeda di gerbong khusus perempuan," saran akun @rinaldart.

[Gambas:Twitter]

[Gambas:Twitter]

Sementara, akun @maulana_pcfre menilai wajar jika ada yang tak paham dengan jam sibuk KRL.

"Wajar sih kalo anggota DPR ga tahu. Saya yang ga tinggal dan ga kerja di jakarta juga ga tahu kalau ternyata KRL tuh tiap hari penuh. Anggota DPR harus merasakan dulu privilege naik KRL, baru kayaknya paham."

[Gambas:Twitter]

Kata Evita

Evita, yang berasal dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah III itu, pun menjelaskan soal video viral 'chaos' yang beredar di medsos itu.

"Kata chaos itu bukan statement saya tapi pertanyaan saya ke KAI dan KCI.. apakah kalau kita tidak melakukan import Pelayanan Tnansportasi akan chaos? Saya tidak referring hanya kepada LRT (KRL, red) tapi pelayanan Transportasi KA Penumpang secara menyeluruh," ucapnya, dalam pesan singkat kepada Indonesia.com.

Dia pun menduga ada pembingkaian yang dilakukan pendengung atau buzzer terkait video viral itu.

"Lihat video secara utuh jangan sepotong-sepotong.. Apa yang terjadi memang sengaja melakukan framing oleh buzeer yang ada," cetusnya.

Dalam RDP tersebut, Komisi VI DPR tengah mencecar soal permintaan impor gerbong KRL bekas dari Jepang yang dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Pokok masalahnya adalah PT KCI ingin mengimpor 120 Unit KRL Type E217 untuk kebutuhan 2023 dan 228 Unit KRL Type E217 untuk 2024.

KCI sudah meminta surat izin impor dari Ditjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) sejak 13 September 2022. Namun, Kemendag butuh rekomendasi teknis dari Kemenperin untuk memberikan izin impor.

Usai menunggu empat bulan, Ditjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin menolak impor dengan dalih kebutuhan bisa dipenuhi oleh perusahaan BUMN PT Industri Kereta Api (INKA).

Anak usaha PT KAI itu sebenarnya sudah memesan KRL pengganti ke PT INKA sesuai dengan jumlah yang bakal pensiun. Namun, PT INKA baru sanggup menyediakan gerbong KRL pesanan PT KCI pada 2025, tak sesuai dengan tahun pensiun gerbong.

Usai penolakan impor dari Kemenperin dan DPR, menurut para pengamat, eksistensi roker (rombongan kereta) pun terancam.

[Gambas:Video CNN]

(tim/arh)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat