yoldash.net

Pakar Ungkap Asal-usul Kuntilanak dan Alasannya Jadi 'Teror' Abadi

Kuntilanak kerap digambarkan sebagai makhluk halus yang terus menghantui benak warga se-Indonesia. Apa alasan mitos ini awet sepanjang masa?
Ilustrasi. Kuntilanak ternyata bisa dikaji secara ilmiah. (Foto: iStockphoto/EricVega)

Jakarta, Indonesia --

Kuntilanak terus hidup dalam benak warga sebagai hantu yang tak lelah 'meneror', terutama karena menempati ruang-ruang kosong di permukiman. Ahli pun menjelaskan muasalnya.

Timo Duile, antropolog dari Departemen Kajian Asia Tenggara di Bonn University, mengungkap asal-usul terbentuknya mitos kuntilanak lewat studinya berjudul Kuntilanak Ghost Narratives and Malay Modernity in Pontianak, Indonesia

Menurut dia, narasi kuntilanak menggambarkan modernitas Melayu yang spesifik, berkaca kepada cerita rakyat dan mitos pendirian kota Pontianak di Kalimantan Barat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lihat Juga :

"Meski berhadapan dengan hantu, narasinya secara eksplisit modern karena ia membentuk dan bergantung pada pemisahan antara budaya dan alam; beroperasi sebagai bentuk pencerahan, narasi mengubah alam menjadi objek perkembangan manusia," tulis Duile.

Ia mengungkapkan paling tidak ada tiga narasi populer soal kuntilanak. Pertama, narasi yang dikembangkan di kebudayaan populer seperti di film, yang sangat terpengaruh oleh konsep Barat tentang vampir.

Kedua adalah narasi soal kuntilanak yang ternyata umum ditemukan di masyarakat melayu seperti di Malaysia, Singapura, selatan Filipina dan Brunei Darussalam. Di Malaysia dan Singapura, kata Timo, kuntilanak dikenal dengan sebutan pontianak.

"Kuntilanak diketahui sebagai hantu wanita dengan karakteristik mirip vampir: tertarik dengan darah, yang digunakannya sebagai makanan, dan berbahaya bagi wanita yang sedang melahirkan," tulis Duile.

"Sebagai sosok yang belum mati, kuntilanak mengancam manusia karena tidak bisa menemukan kedamaian. Dia menggunakan pakaian serba putih dan disebut biasa tinggal di bawah pohon atau hutan," tulisnya lagi.

Ketiga adalah narasi kuntilanak yang berkaitan dengan mitos pendirian kota Pontianak. Dibanding dengan dua narasi sebelumnya, Timo menilai narasi ketiga ini adalah "yang paling krusial".

Pendirian Pontianak

Untuk penelitiannya, Duile langsung berkunjung dan menetap beberapa saat di Pontianak. Di sana, dia menyebut masyarakat Pontianak kerap mengasosiasikan hantu tersebut dengan alam.

Duile mengungkap mitos ini tak lepas dari sejarah pendirian Pontianak. Sultan pertama Pontianak sekaligus pendiri kota, Syarif Abdurrahim, konon mendirikan kota ini pada 1771.

Bangsawan keturunan Arab ini diberi tanah di pertemuan sungai-sungai besar di dekat delta Sungai Kapuas, lokasi strategis jalur perdagangan utama untuk mengangkut barang dari pedalaman pulau. Masalahnya, delta itu juga menjadi rumah bagi para perompak.

Narasi resmi menyebut tugas Syarif Abdurrahim adalah menjadikan kota sebagai benteng melawan para perompak (Hasanuddin 2014:21-2).

Daerah itu juga masih rawa-rawa dan hutan lebat. Ada pula yang mengklaim bahwa nama 'Pontianak' berasal dari bahasa Melayu 'pon ti' (pohon tinggi) (Asma 2013:xxxiii). Hal ini sejalan dengan interpretasi narasi Kuntilanak; pohon tinggi sering diasosiasikan dengan arwah di pedesaan Kalimantan Barat.

Berdasarkan buku 'Pontianak heritage dan beberapa yang berciri khas Pontianak', nama Pontianak berasal dari hantu Kuntilanak, atau hantu perempuan, yang diklaim banyak di pertemuan Sungai Kapuas Besar, Sungai Kapuas Kecil, dan Sungai Landak.

"Cerita bermula saat rombongan Syarif Abdurrahim tiba di kawasan itu. Mereka melihat banyak gangguan dan suara yang menakutkan. Gangguan tersebut dianggap sebagai hantu jahat, sebagai hantu Kuntilanak, dan membuat takut orang-orang di atas perahu," dikutip dari buku tersebut.

"Keesokan harinya, mereka tidak melanjutkan perjalanan [...]. Maka, sebagai alat pengusir hantu, Syarif Abdurrahim menembakkan meriam."

Alasan kuntilanak jadi teror abadi di halaman selanjutnya...

Mengapa Kuntilanak Menakutkan?

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat