yoldash.net

Elon Musk Bubarkan Trust and Safety Council, Twitter Kian Tanpa 'Rem'?

Elon Musk membubarkan Trust and Safety Council Twitter yang bertugas mengidentifikasi ujaran kebencian, eksploitasi anak dll.
Dewan Kepercayaan dan Keamanan Twitter dibubarkan. (Foto: REUTERS/Robert Galbraith)

Jakarta, Indonesia --

Twitter di bawah kepemimpinan Elon Musk membubarkan Dewan Kepercayaan dan Keamanan (Trust and Safety Council). Ujaran kebencian bakal makin menggila?

Dewan ini sebelumnya berisikan 100 orang dengan beragam latar belakang dan dibentuk pada 2016 untuk mengidentifikasi ujaran kebencian, eksploitasi anak, bunuh diri, menyakiti diri sendiri, dan lainnya di Twitter.

Dilansir AP, Dewan itu sebetulnya dijadwalkan bertemu perwakilan Twitter pada Senin (12/11) malam waktu setempat. Akan tetapi, Twitter lewat email menginformasikan bahwa dewan tersebut dibubarkan sebelum pertemuan itu terjadi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam email tersebut, Twitter mengatakan "sedang mengevaluasi lagi cara terbaik mendatangkan sudut pandang eksternal," dan Dewan ini "bukanlah struktur terbaik untuk melakukan hal itu".

ADVERTISEMENT

"Langkah kami untuk membuat Twitter tempat yang aman dan informatif akan lebih cepat dan agresif daripada sebelumnya. Kami akan terus menyambut ide dari Anda di masa depan tentang bagaimana mencapai tujuan itu," kata Twitter dalam email tersebut.

Sebuah halaman di Twitter (yang kini telah dihapus), menyatakan Dewan Kepercayaan dan Kemananan merupakan dewan independen berisikan para ahli dari seluruh dunia. "Bersama-sama, mereka memberi nasihat kepada kami di tengah pengembangan produk, program, dan peraturan yang kami lakukan.

"Pada akhir 2019, kami meluaskan anggota Dewan dengan memasukkan ahli-ahli dari seluruh dunia dengan perspektif berbeda," tulis Twitter.

"Beberapa area yang menjadi fokus Dewan Kepercayaan dan Keamanan adalah Keamanan dan Keselamatan saat Online, Hak Manusia dan Digital, Pencegahan Bunuh Diri, Kesehatan Mental, Eksploitasi Anak, dan Dehumanisasi," tulis Twitter lagi.

Sementara itu, mengutip CNN, tiga anggota Dewan ini sebelumnya telah berhenti akhir pekan lalu. Salah satu dari mereka yakni, Anne Collier menulis pernyataan bahwa "bertolak belakang dengan klaim Musk, keselamatan dan kesejahteraan pengguna Twitter sedang menurun."

Dalam pernyataan yang diunggah di Twitter, Anne bersama salah satu koleganya, Erliani Abdul Rahman telah menjadi anggota Dewan Kepercayaan dan Keamanan Twitter sejak awal pendiriannya pada 2016.

Erliani merupakan "perempuan pertama dari Asia dan melayani di bagian pencegahan eksploitasi seksual anak (CSE)". Sementara, Anne telah bekerja di bidang keamanan digital untuk remaja selama lebih dari 20 tahun.

"Mengikuti riset soal risiko online remaja sejak 1999, saya tahu betapa sulitnya untuk platform media sosial secara tepat menghargai proteksi untuk pengguna remaja, partisipasi dan privasi mereka secara simultan," kata Anne dalam pernyataan itu.

"Namun beberapa kemajuan telah dibuat di industri ini. Tragisnya, riset menunjukkan Twitter justru melangkah ke arah sebaliknya. Alhasil, saya tidak bisa lagi menemukan alasan untuk bertahan di tempat ini," ujarnya mengakhiri.

[Gambas:Video CNN]

(lth/lth)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat