yoldash.net

5 Planet 'Nongkrong' Bareng saat Subuh Sampai 30 Juni, RI Bisa Nikmati

Fenomena lima planet sejajar bisa dilihat di langit subuh Indonesia sampai 30 Juni 2022.
Ilustrasi pengamatan konjungsi planet. (Foto: AFP/DIBYANGSHU SARKAR)

Jakarta, Indonesia --

Indonesia disebut bisa melihat fenomena lima planet sejajar alias konjungsi hingga 30 Juni 2022. Syaratnya, teleskop mumpuni, cuaca cerah, dan dipantau pagi sebelum fajar. 

Peneliti Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang mengatakan fenomena yang disebut konjungsi multiplanet ini dibagi menjadi dua bagian, yakni yang disertai bulan dan yang tanpa kehadiran bulan.

"Fenomena ini sampai 30 Juni. Yang tanggal 19-27 Juni disertai dengan bulan. Kalau dari tanggal 4-19 dan 28-30 Juni tanpa kehadiran bulan," kata Andi kepada Indonesia.com, Kamis (9/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Planet-planet yang sejajar dan bisa terlihat langsung dari langit Indonesia yakni Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus.

ADVERTISEMENT

"Sementara [untuk melihat] Uranus butuh alat bantu seperti teleskop ataupun binokuler untuk melihatnya," ucap dia.

"Seluruh indonesia bisa menyaksikan fenomena ini asalkan bebas dari polusi cahaya, medan pandang bebas dari penghalang seperti gedung, pohon, gunung dan sebagainya serta didukung cuaca cerah," lanjut Andi.

Dia mengatakan fenomena konjungsi multiplanet atau parade langit ini pada dasarnya sama seperti fenomena astronomis lainnya. Planet-planet yang terlihat dapat diamati selama berada di atas ufuk dan cahaya planet yang dipantulkan dari matahari harus dapat terlihat tanpa interferensi/gangguan cahaya matahari.

"Oleh karenanya, pengamatan fenomena ini tidak selalu saat dini hari menjelang matahari terbit, tapi bisa juga setelah matahari terbenam. Karena keenam planet tersebut saat ini berada di sebelah Barat matahari, maka tentu keenam planet ini tidak nampak saat senja melainkan terbit lebih awal sebelum fajar," beber Andi.

Yang perlu dipahami, fenomena konjungsi multiplanet ini berbeda dengan fenomena astronomis lain yang memiliki waktu-waktu tertentu dan tempat-tempat pengamatan yang spesifik seperti gerhana bulan, gerhana matahari, transit planet, maupun okultasi planet oleh bulan.

"Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, selama tidak ada gangguan cahaya matahari dan masih berada di atas ufuk, fenomena konjungsi multiplanet ini tetap dapat diamati," tutupnya.

Dikutip dari Live Science, waktu terbaik untuk melihat fenomena langit ini adalah sekitar 45 menit sebelum matahari terbit.

"Anda harus menyetel alarm untuk melihatnya, tetapi ini waktu yang menyenangkan untuk melihat planet-planet di langit," kata Michelle Nichols, direktur pengamatan publik di Planetarium Adler Chicago.

Menurutnya, planet-planet tersebut akan tersebar di bentangan langit yang luas dari timur ke selatan. Untuk membedakannya dari bintang, ia menyarankan untuk mencari cahaya yang stabil. Sementara, yang berkelap-kelip adalah bintang.

"Merkurius berada paling jauh ke timur dan lebih rendah, Venus akan sangat terang dan di atasnya (Merkurius) agak ke kanan, Mars akan berwarna oranye di tenggara, Jupiter akan berada di kanan atas, dan kemudian Saturnus akan berada di kanan atas Jupiter, sedikit ke arah selatan," tutur Nichols.

[Gambas:Video CNN]

(ttf/arh)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat