yoldash.net

Cara Homo Sapiens Melukis di Gua Sulawesi 45 Ribu Tahun Lalu

Temuan lukisan gua tertua dunia di Sulawesi mengindikasikan teknologi maritim telah dikuasai oleh Homo sapiens yang masuk ke Nusantara 45 ribu tahun lalu.
Lukisan gua tertua dunia di Sulawesi. (Maxime Aubert, Pusat Penelitian Arkeologi Nasional)

Jakarta, Indonesia --

Indonesia baru berusia 76 tahun. Namun, peradaban yang mendiami wilayahnya bisa ditelusuri hingga 45 ribu tahun yang lalu. Baru-baru ini tim peneliti menyatakan telah menemukan gambar cadas atau lukisan gua tertua di dunia di Leang Tedongnge, Sulawesi Selatan.

Lukisan bergambar babi berkutil itu diperkirakan berusia 45.500 tahun atau bertepatan ketika Zaman Es berlangsung di belahan bumi lainnya. Temuan itu mengindikasikan teknologi maritim mungkin telah dikuasai oleh manusia modern awal (Homo sapiens) yang masuk ke Nusantara sejak puluhan ribu tahun yang lalu.

Bagaimana cara homo sapiens menggambar lukisan 45 ribu tahun tersebut?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cecep Eka Permana Arkeolog Universitas Indonesia (UI) menjelaskan, ada beberapa metode yang dilakukan manusia pada akhir zaman es, untuk menggambar di atas batuan cadas.

"Kalau warnanya itu menggunakan oker. Jenis batuan warnanya merah lalu digerus. Lalu dipanaskan, diletakkan di dalam wadah seperti itu kemudian dicampur air, dan lemak-lemak tertentu (nah ini masih dalam penelitian persisnya) jadi kayak menjadi cairan. Kemudian disemprotkan atau ditiupkan di atas tangan. Yang tertutup itu akan menjadi stensil," jelasnya kepada Indonesia.com.

ADVERTISEMENT

Stensil juga dibuat dengan cara menyemburkan pewarna melalui mulut. Bisa menggunakan alat atau mulut hewan, atau mulut pelukis sendiri.

Selain dengan cara menyemprotkan cairan, di zaman itu juga sudah mengenal kuas sederhana yang terbuat dari daun. Kuas tersebut kemudian disuapkan kepada mediumnya, hingga membentuk gambar.

Sebuah jurnal yang ditulis Bambang Sugiyanto dari Balai Arkeologi Kalimantan Selatan mengenai Rock-Art menjelaskan bahwa jenis gambar pada budaya rock-art Kalimantan Timur 40 ribu tahun lalu secara umum termasuk dalam bentuk lukisan (painting), gambar (drawing), dan cetakan (stencilling/ printing).

Namun, didominasi stensil telapak tangan negatif.

"Telapak tangan merupakan jenis gambar yang paling dominan di kawasan situs ini, dengan berbagai bentuk dan variasinya," tulis Bambang dalam abstrak jurnalnya pada 2016 silam.

Bambang menulis, berdasarkan pengamatannya tentang jenis gambar tambahan yang ada di dalam gambar telapak tangan negatif di Kalimantan Timur, diperkirakan gambar-gambar inilah yang mendorong munculnya budaya penggambaran anggota tubuh (tato) pada masyarakat Dayak di Kalimantan Timur.

Motif Lukisan Gua Puluhan RIbu Tahun Lalu

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat