Lukisan Tertua Dunia Usia 44 Ribu Tahun Ditemukan di Makassar
![Lukisan Tertua Dunia Usia 44 Ribu Tahun Ditemukan di Makassar Lukisan bercerita adegan sekelompok figur setengah manusia dan hewan berusia 44 ribu tahun ditemukan di Gua Leang Bulu Sipong 4, Makassar.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2019/12/12/6dae2760-1799-476c-a902-0b8e1251c32e_169.jpeg?w=650&q=90)
Jakarta, Indonesia -- Sejumlah peneliti arkeologi dari Indonesia dan Australia menemukan gambar adegan sekelompok figur setengah manusia dan hewan (therianthropes) di situs Gua Leang Bulu Sipong 4. Gambar yang berada di wilayah kars Maros-Pangkep, Makassar, Sulawesi Selatan itu diperkirakan berusia 44 ribu tahun yang lalu.
Hal itu diketahui dari hasil pengukuran peluruhan radio aktif dari uranium dan elemen lainnya dari pembentukan mineral yang terjadi di Leang Bulu Sipong 4. Hal itu diperkirakan berusia antara 35.100 hingga 43.900 tahun yang lalu.
Penggambaran figur pemburu dalam bentuk therianthropes itu juga diklaim merupakan bukti lukisan tertua yang menggambarkan manusia sedang berburu hewan mamalia besar dengan tombak maupun tali.
"Keberadaan lukisan gua di Leang Bulu Sipong 4 memberikan pengetahuan bahwa tidak ada evolusi seni dari yang sederhana menjadi kompleks pada 35.000 tahun yang lalu, paling tidak di Asia Tenggara," kata Profesor Maxime Aubert dari Place, Evolution and Rock Ark Heritage Unit (PERAHU) dan Universitas Griffith Australia di kantor Kemendikbud, Jakarta, Kamis (12/12).
Lebih lanjut kata Aubert, figur therianthropes digambarkan sedang menangkap enam mamalia yang melarikan diri, dua ekor babi rusa, dan empat anoa.
Figur theriantropes sendiri sejak 35.000 tahun yang lalu terus mengalami perkembangan menjadi karya seni artistik yang modern ditandai dengan munculnya motif kuda da hewan lainnya.
Aubert mengatakan konsep yang inovatif tentang adegan interaksi antar subyek dan pengembara entitas imajiner therianthropes, diketahui sangat jarang ditemukan hingga 20.000 tahun yang lalu.
Tim peneliti arkeologi yang terdiri dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Balitbang, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Universitas Griffith Australia, dan Balai Arkeologi Makassar telah menemukan situs Leang Bulu Sipong 4 sejak 2017, yang merupakan satu dari ratusan gua di daerah Karst Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan.
Namun, sebelumnya pada 2014, mereka telah mengumumkan bahwa gua di sekitar kawasan karst Maros-Pangkep sebagai salah satu motif lukisan gua tertua di dunia sekitar 40.000 tahun yang lalu dengan motid stensil tangan berwarna merah.
Penanggalan radiocarbon itu dilakukan oleh University of Queensland's Radiogenic Isotope Facility sebagai bagian dari kerjasama geochronology dengan Universitas Griffith Australia. (din/lav)
Hal itu diketahui dari hasil pengukuran peluruhan radio aktif dari uranium dan elemen lainnya dari pembentukan mineral yang terjadi di Leang Bulu Sipong 4. Hal itu diperkirakan berusia antara 35.100 hingga 43.900 tahun yang lalu.
Penggambaran figur pemburu dalam bentuk therianthropes itu juga diklaim merupakan bukti lukisan tertua yang menggambarkan manusia sedang berburu hewan mamalia besar dengan tombak maupun tali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut kata Aubert, figur therianthropes digambarkan sedang menangkap enam mamalia yang melarikan diri, dua ekor babi rusa, dan empat anoa.
Figur theriantropes sendiri sejak 35.000 tahun yang lalu terus mengalami perkembangan menjadi karya seni artistik yang modern ditandai dengan munculnya motif kuda da hewan lainnya.
ADVERTISEMENT
Tim peneliti arkeologi yang terdiri dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Balitbang, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Universitas Griffith Australia, dan Balai Arkeologi Makassar telah menemukan situs Leang Bulu Sipong 4 sejak 2017, yang merupakan satu dari ratusan gua di daerah Karst Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan.
Namun, sebelumnya pada 2014, mereka telah mengumumkan bahwa gua di sekitar kawasan karst Maros-Pangkep sebagai salah satu motif lukisan gua tertua di dunia sekitar 40.000 tahun yang lalu dengan motid stensil tangan berwarna merah.
Penanggalan radiocarbon itu dilakukan oleh University of Queensland's Radiogenic Isotope Facility sebagai bagian dari kerjasama geochronology dengan Universitas Griffith Australia. (din/lav)
Terkini Lainnya
Gua Ek Leuntie 'Rekam' Sejarah Tsunami di Aceh
Peneliti Kurang, Pemerintah 'Tarik' Alumni LPDP ke Tanah Air
LIPI Bakal Ajak Masyarakat Jadi Peneliti Amatir
Fisikawan Buka Suara Soal 'Partikel Tuhan'
Bendera OPM Disita Usai Asrama Mahasiswa Papua di Makassar Dikepung
Promosikan Judi Online, Tiga Konten Kreator di Sulsel Ditangkap
Asrama Mahasiswa Papua di Makassar Dikepung Massa Buntut Bendera OPM
Cekcok Sopir Taksi Online dan 3 TNI di Bandara Makassar Berujung Damai