yoldash.net

Lukisan Batu di Kalimantan Buktikan Seni Berkembang di Asia

Lukisan yang ditemukan di gua karst Kalimantan Timur membuktikan tradisi melukis di gua bukan hanya terjadi di kawasan Eropa, seperti diperkirakan sebelumnya.
Lukisan goa kalimantan, Karst Sangkulirang-Mangkalihat, Karst Mangkalihat. (Arkenas/Kinez Riza)

Jakarta, Indonesia -- Lukisan binatang yang ditemukan di gua karst Sangkulirang-Mangkalihat di Kalimantan Timur membuktikan bahwa tradisi melukis di gua bukan hanya terjadi di kawasan Eropa, seperti diperkirakan sebelumnya.

"Kita bisa melihat bahwa seni figuratif berkembang dan berevolusi kira-kira di waktu yang sama di Eropa dan Asia," jelas peneliti Maxime Aubert, seperti dikutip AFP.

Aubert adalah profesor (associate professor) di Universitas Griffith Australia. Ia bekerja dengan tim dengan Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Arkenas) ke goa terpencil di Kalimantan Timur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat ini sepertinya terdapat dua wilayah yang mengembangkan lukisan gua pertama kali. Keduanya muncul di era yang hampir sama di dua sudut berbeda di zaman Paleolitic Eurasia, Eropa dan Indonesia," jelas Adam Brum, arkeolog yang terlibat dalam studi tersebut, seperti disebutkan dalam siaran pers dari Universitas Griffith.

Tim ini meneliti goa di pedalaman Kaltim dan diperkirakan berusia 40 ribu tahun. Ini merupakan seni lukis tertua di dunia dan diperkirakan menggambarkan ternak liar lokal. Namun berdasarkan keterangan dari Co-leader tim penelitian, Adhi Agus Oktaviana gambar yang tampak dalam goa adalah tapir.

Goa ini pertama kali ditemukan puluhan tahun lalu dan terletak di pegunungan kapur. Terdapat ribuan lukisan lain yang ditemukan di goa tersebut. Pada 2014, lukisan goa serupa juga sempat ditemukan di Sulawesi. Hanya saja lukisan itu berusia sedikit lebih muda, 35 ribu tahun lalu.

Selama bertahun-tahun, lukisan goa dikira hanya muncul di Eropa. Sebab lukisan semacam ini banyak ditemukan di Spanyol, Italia, dan Perancis. Tapi, temuan lukisan serupa di Indonesia, menggoyahkan teori tersebut.

Meneliti tiap lapis

Tim ini tengah meneliti tiap lapis tumpukan lukisan tersebut. Pada lapisan lukisan paling bawah dan paling tua, tampak lukisan hewan ternak yang digambar dengan warna kemerahan. Di atas lukisan itu terdapat stensil tangan dengan warna keunguan. Gambar-gambar ini dikelompokkan berdasarkan pola dan dihiasi dengan garis-garis dan titik-titik.
 
Terdapat juga gambar tongkat kecil seperti manusia dalam warna yang sama. Pada lapisan teratas, terdapat gambar orang, kapal, dan desain geometris. Penelitian mereka itu baru saja mempublikasikan temuan mereka di jurnal Nature, Rabu (7/11).

Aubert dan tim menggunakan teknik "uranium series dating" untuk mengidentifikasi lukisan goa itu. Teknik ini menganalisa tiap lapis kalsit mineral yang membentuk bagian atas lukisan dari tahun ke tahun. Teknik ini juga bisa menganalisa material yang di bawah lukisan itu.

Mereka menyingkirkan sampel yang berukuran lebih kecil dari satu sentimeter di seluruh karya seni itu dan menemukan satu lukisan binatang yang telah dibuat setidaknya 40 ribu tahun lalu. Bahkan diperkirakan usianya bisa mencapai 52 ribu lalu.

"Berdasarkan pengetahuan kami, lukisan binatang yang paling besar adalah seni lukisan batu figuratif tertua di dunia," jelas tim tersebut.

Lukisan ini adalah salah satu lukisan binatang paling awal. Usia lukisan ini berada pada satu periode dengan lukisan mamoth yang ditemukan di Jerman, jelas studi itu lagi.

Aubert berencana untuk melakukan pengetesan lebih lanjut terhadap seni lukis goa lain di Indonesia, termasuk yang ada di Australia. (age/age)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat