yoldash.net

Jatuh Bangun Bisnis Kendaraan Komersial di 2024

Isuzu merasa tetap optimistis penjualan mobil komersial bakal naik usai situasi nasional membaik.
Isuzu merasa tetap optimistis penjualan mobil komersial bakal naik usai situasi nasional membaik. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Jakarta, Indonesia --

Penjualan kendaraan komersial di Indonesia sedang dalam kondisi terpuruk. Hampir semua produsen mengalami penyusutan pasar, tidak terkecuali Isuzu.

Irwan Nawir, COO Astra Isuzu, mengatakan 2024 merupakan tahun penuh tantangan sehingga tak dipungkiri semua berdampak negatif terhadap penjualan Isuzu di dalam negeri. Penurunan pasar selama satu semester tahun ini dibanding periode sama 2023 disebut mencapai 20 persen.

"Jadi memang kalau kami lihat tren 2022, 2023 dan 2024 penurunan rata-rata kira-kira di angka 20 persen, khusus untuk MU-X dan D-Max penurunannya 20 persen sampai 40 persen," kata Irwan di GIIAS 2024, ICE BSD, Jumat (19/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengacu pada data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), distribusi kendaraan komersial Isuzu dari pabrik ke dealer atau wholesales pada Januari-Juni 2024 berhenti pada angka 14.033 unit atau surut 13,1 persen dari periode sama tahun kemarin.

Lalu retail Isuzu pada Januari-Juni 2024 berjumlah 13.945 unit, turun 10,1 persen dari 2023. Kendati begitu, posisi Isuzu masih lebih baik ketimbang rivalnya, Mitsubishi Fuso.

Pada periode yang sama, wholesales Fuso turun 22,7 persen, sementara ritel menyusut 24,9 persen.

Irwan bilang bisnis kendaraan komersial menurun karena banyak hal, salah satunya pertumbuhan ekonomi yang tidak stabil.

"Rasanya secara umum tadi sudah disampaikan bahwa ini identik dengan secara pertumbuhan ekonomi kita," ucap dia.

"Jadi kalau kita lihat secara besaran dengan kondisi hari ini, katakanlah dari sisi pertambangan contohnya dengan harga batubara, nikel dan lainnya, global price kita seperti apa, ini kan akhirnya secara permintaan mengalami penurunan. Jadi memang tidak gampang," kata Irwan menambahkan.

Walau demikian Irwan meyakini bisnis kendaraan komersial di Indonesia bakal segera membaik tahun depan.

"Kalau kami lihat hari ini setelah melewati iklim politik, kami di Pilpres dan juga akan menghadapi Pilkada, kami sih merasa mudah-mudahan lebih positif tahun depan dengan situasi yang jauh lebih stabil. Dan harapannya ekonomi ini bergerak sudah lebih baik dengan demikian market juga mulai naik. Kami rasanya mudah-mudahan bisa optimis," kata Irwan.

Penurunan pasar mobil nasional

Kondisi bisnis kendaraan komersial sejalan dengan situasi pasar otomotif nasional secara keseluruhan. Mengutip data Gaikindo, penjualan wholesales semua merek sepanjang semester I berhenti pada angka 408.012 unit atau turun 19,5 persen dari 506.427 unit pada 2023.

Lalu penjualan ritel berjumlah 431.987 unit, menukik 14 persen dari tahun sebelumnya yang berhasil mencapai 502.533 unit.

Penjualan wholesales pada Juni, menurut laporan yang sama, mencapai 72.936 unit, turun 11,8 persen dibanding 2023. Sedangkan untuk penjualan ritel di angka 70.198 unit atau turun 12,3 persen.

(ryh/fea)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat