Jokowi Soal Insentif Mobil Hybrid: Masih Dibicarakan Menteri
Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara soal insentif mobil setengah listrik alias hybrid oleh pemerintah. Ia menyebut para pembantunya tengah mengkaji hal tersebut.
"Masih dibicarakan dengan menteri ekonomi dan perindustrian," kata dia saat mengunjungi Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024 di Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (3/5).
Lihat Juga : |
Insentif mobil hybrid sebelumnya kerap diwacanakan oleh para jajaran menteri di Kabinet Indonesia Maju, di antaranya oleh Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang.
"Insentif untuk mobil hybrid sudah kita mulai bicarakan dalam internal pemerintah tunggu tanggal mainnya," kata Agus setelah membuka Giicomvec 2024 di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (8/3).
Praktis insentif mobil hybrid ini bakal menemani insentif yang sudah diberikan pemerintah untuk untuk sepeda motor listrik, mobil listrik dan bus listrik.
Tahun ini pemerintah sudah memulai lagi pemberian insentif bagi mobil listrik, yakni Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) sebesar 10 persen buat model yang dirakit lokal dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) minimal 40 persen.
Lalu pemerintah juga telah memberikan insentif bagi mobil listrik impor Completely Built Up (CBU) dan Completely Knock Down (CKD) yaitu bebas bea masuk dan PPnBM (Pajak Penjualan Barang Mewah) untuk para investor yang berkomitmen investasi.
Sejak tahun lalu motor listrik juga telah mendapatkan insentif Rp7 juta untuk pembelian unit baru dan Rp10 juta buat konversi.
Insentif seperti itu hingga sekarang belum dirasakan mobil hybrid dan truk listrik. Pada 2023 penjualan mobil hybrid mengalami lonjakan signifikan walau tanpa insentif, hingga 52.568 unit dan diprediksi bakal naik pada tahun ini.
Menyoal besaran insentif yang diberikan apakah setara mobil listrik atau di bawah, dia enggan berkomentar.
"Nanti kita bicarakan" ujar Menperin.
(can/fea)[Gambas:Video CNN]