yoldash.net

Riset Ban Tanpa Udara dan Kebal Peluru TNI AD Jalan di Tempat

TNI AD menjelaskan pengembangan ban tanpa udara saat ini belum dilanjurkan karena terkait masalah anggaran.
TNI AD menjelaskan pengembangan ban tanpa udara saat ini belum dilanjurkan karena terkait masalah anggaran. (Poltekad TNI AD)

Jakarta, Indonesia --

Pengembangan ban tanpa udara oleh Politeknik Angkatan Darat (Poltekad) Kodiklat TNI AD jalan di tempat. Sebelumnya Poltekad sudah melakukan penelitian dan pengembangan (litbang) terkait ban tanpa udara pada 2017 dan 2019.

"Namun, karena refocusing anggaran, program Litbanghan tersebut masih belum menjadi prioritas sejak tahun 2021, sehingga pengembangan ban tanpa udara masih belum dilanjutkan," kata Brigjen Hamim Tohari, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) saat dihubungi Kamis (5/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, menurut Hamim bukan berarti pengembangan ban tanpa udara terhenti. Menurutnya pihak Poltekad masih akan mengevaluasi kekurangan inovasi tersebut.

"Dalam perkembangannya, ada beberapa kekurangan yang harus dievaluasi untuk pengembangan dan litbang berikutnya,"

Sebelumnya, mantan Komandan Poltekad Kodiklat TNI AD Brigjen Nugraha Gumilar menjelaskan ide ban tanpa udara terinspirasi para insinyur otomotif dunia yang mampu membuat ban tanpa perlu diisi udara.

Ia mengungkapkan dalam pengembangan tersebut, anak didiknya menggunakan teknologi, peralatan, dan material sederhana. Misalnya, pada bagian seperti jari-jari berongga seperti sarang lebah dibuat menggunakan karet mentahan olahan senyawa kimia.

Olahan itu kemudian dicetak lalu disambung ke bagian tapak ban menggunakan sistem vulkanisir.

"Karena memang laboratorium kami belum secanggih seperti produsen-produsen ban begitu," kata dia.

Ban tanpa udara buatan Politeknik Angkatan Darat (Poltekad) bukan hanya mampu menerjang segala medan dan kebal terhadap pakuBan Tanpa Udara TNI Kebal Peluru Kaliber 5,56 Mm. (Dok.Poltekad)

Formula terbaru ban tanpa udara karya Poltekad telah diuji coba pada pikap kabin ganda. Klaim Nugraha ban tersebut kuat menahan beban hingga dua sampai empat ton.

"Tapi kalau mau dipakai ke mobil besar lagi harus bikin jaring-jaringnya yang lebih kuat dan fleksibel lagi," kata dia.

Sama seperti ban tanpa udara milik Michelin, buatan TNI AD ini juga memiliki struktur unik dan berongga yang berfungsi sebagai penyangga antara pelek dan tapak ban.

Namun keduanya tetap memiliki ketahanan yang sama yaitu antibocor dan aman saat melintasi benda tajam. Khusus ban tanpa udara TNI AD dikatakan juga kebal peluru.

[Gambas:Video CNN]



(dmr/fea)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat