yoldash.net

Nissan Livina Generasi Baru Turun Kasta

Nissan memutuskan generasi kedua hanya menggunakan nama "Livina" alih-alih memakai "Grand Livina" yang sudah melekat sejak generasi pertama di Indonesia.
All new Nissan Livina diluncurkan di Jakarta, Selasa (19/2). (Foto: Dok. Nissan)

Jakarta, Indonesia -- Ada banyak perubahan pada Nissan Livina generasi terbaru ketimbang generasi sebelumnya. Sebagian membaik, namun ada juga yang terasa degradasi seiring pergeseran penempatan segmen Livina dari medium MPV ke segmen paling berpotensi di Indonesia, low MPV.

Nissan memutuskan generasi kedua hanya menggunakan nama "Livina" alih-alih memakai "Grand Livina" yang sudah melekat sejak generasi pertama di Indonesia.

Nama Livina sebenarnya sudah digunakan sejak generasi pertama debut dunia di China pada 2006. Model ini menggunakan platform generasi pertama Note.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas pada 2007, Grand Livina berkapasitas tujuh penumpang meluncur di Indonesia dengan dua pilihan mesin, 1.500 cc dan 1.800 cc. Setahun kemudian Livina X-Gear, model bernuansa crossover dengan kapasitas lima penumpang, menyusul.

Sedari awal, Grand Livina bukan pesaing langsung penghuni MPV 'murah' seperti Toyota Avanza, Honda Mobilio, dan Suzuki Ertiga. Buat masuk ke segmen itu Nissan mengandalkan Evalia yang dirancang dengan pintu geser seperti Suzuki APV dan Daihatsu Luxio.

ADVERTISEMENT

Grand Livina merupakan MPV medium yang posisinya selevel Toyota Kijang Innova dan Honda Freed. Walau begitu Grand Livina bersinar karena harganya kompetitif saat era Avanza masih jadi primadona.

Nissan Motor Indonesia (NMI) pernah mengalami masa-masa emas bersama Grand Livina, namun seiring waktu penjualannya memudar. Salah satu alasannya karena Grand Livina belum pernah sampai generasi baru. Hal itu disebabkan Nissan di China tidak melanjutkan pengembangannya.

Tanpa kejelasan pengembangan, Grand Livina terus terkatung-katung di Indonesia namun belum pernah sampai diputuskan berhenti produksi atau dijual.

Terang datang buat Grand Livina setelah Nissan membeli 34 persen saham Mitsubishi pada 2016 usai skandal "klaim angka efisiensi bahan bakar". Nissan merupakan pemilik terbesar Mitsubishi dan mengajaknya masuk ke aliansi Renault-Nissan.

Aliansi baru Renault-Nissan-Mitsubishi membuka peluang ketiga merek tersebut memanfaatkan aset internal yang potensial. Nissan dipahami sudah memutuskan melanjutkan generasi Grand Livina menggunakan platform Mitsubishi Xpander.

Xpander bisa saja disebut penyelamat Grand Livina, namun ada konsekuensinya, yakni turun tahta. Menyesuaikan segmen Xpander, generasi kedua Livina kini masuk di segmen low MPV yang artinya bertarung langsung dengan Avanza, Ertiga, dan Mobilio.

Presiden Direktur NMI Isao Sekiguchi mengatakan tidak setuju pada komentar yang mengatakan generasi baru Livina mirip dengan Xpander. Menurut dia Nissan telah berhati-hati serta menghabiskan banyak uang dan waktu merancang Livina sekaligus membedakannya dari Xpander.

Dari sisi dimensi, Livina punya panjang 4.510 mm, lebar 1.750 mm, tinggi 1.695 mm, serta wheelbase 2.775 mm dan ground clearance 200 mm.

Sedangkan panjang Grand Livina 4.485 mm, lebarnya 1.695 mm, tingginya 1.595 mm, wheelbase 2.600 mm, dan ground clearance 175 mm

Dari perbandingan itu, walau Livina turun segmen ke low MPV dari medium MPV, dimensinya ternyata membesar. Livina lebih pendek, 25 mm, lebih sempit 55 mm, dan lebih rendah 100 mm dari Grand Livina. Selain itu, wheelbase Livina memanjang 175 mm dan ground clearance meningkat 25 mm.

Bila dikomparasi soal fitur, Livina kini tidak punya fitur yang pernah dimiliki Grand Livina seperti roof monitor, pilihan kit bodi Autech, diferensiasi bodi X-Gear, dan Xtronic CVT. (fea/mik)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat